Saturday 23 July 2016

MeetUP bersama PHP Indonesia Regional Joglo Raya

Leave a Comment
Assalamulaikum Wr. Wb. 
     Hai kawan-kawan, kali ini saya akan sedikit share tentang kegiatan di tempat prakerin saya BLC Telkom Klaten pada hari sabtu,  23 Juli 2016. Pada hari ini kami ada kegiatan MeetUP dengan PHP Indonesia regional Jogja, Solo, dan Semarang. Pada MeetUP ini mereka mebahas tentang Framework PHP yang sedang Naik daun, yatu Laravel.
     Untuk pembicaranya ada dua orang yaitu mas Agasi dan mas Ruly, mereka mebahas tentang apa itu laravel, perbedaan-perbedaan Paltform Laravel dengan platform lain, cara menginstall Laravel, dan bagaimana membuat web serderhana menggunakan platform Laravel.
     Tapi apakah sebenarnya laravel itu?, apakah teman-teman sudah kenal laravel itu apa?. Kalau belum tahu, yuk simak pengenalan laravel berikut ini.


Mengenal Laravel
 
     Framework menjadi sebuah tren untuk para programmer saat ini, dalam hal ini khususnya adalah programmer web, tentu sebuah framework tidak menjadi asing di telinga karena saking banyaknya framework yang bertebaran di internet. Sebut saja Codeigniter, Yii, Zend, symfony sampai dengan Laravel yang akan dibahas di web ini.

     Buat yang masih asing dengan framework, sebenarnya framework adalah komponen pemprograman yang siap re-use (bisa digunakan ulang) kapan saja, sehingga programmer tidak harus membuat skrip yang sama untuk tugas yang sama. Misalkan kita ingin membuat halaman-halaman web yang menampilkan data dengan paginasi (paging) halaman, framework telah menyediakan fungsi paging tersebut sedangkan programmer cukup menggunakan fungsi tersebut pada saat coding, tetapi tentu dengan kaidah-kaidah yang ditetapkan oleh masing-masing framework.

     Penggunaan paging tadi adalah sebagian kecil dari contoh library yang disediakan oleh sebuah framework, namun framework sendiri kelebihan utamanya bukan dari seberapa banyak library yang di sediakan, meski hal itu tentunya akan sangat membantu proses development. Kelebihan yang bisa kita ambil dari framework adalah kerangka kerja dari framework tersebut dalam menyelesaikan modul-modul yang dikembangkan sehinga mengeluarkan sebuah metode pekerjaan yang lebih effisien, lebih rapi, lebih bersifat general, dan lebih homogen.
 


     Bicara tentang Framework Laravel, bagi pengembang website nama Laravel mungkin tidak asing lagi. Karena Laravel merupakan framework PHP yang sedang naik daun saat ini.Ini dikarenakan para pengembang framework ternyata masih belum puas dengan hadirnya framework – framework yang telah ada, sehingga muncul lah framework baru yang diberi nama Laravel. Menurut website Sitepoint.com (2013), laravel bahkan didapuk menjadi framework paling populer belakangan ini.

     Meski tergolong baru, namun Laravel telah mencuri perhatian banyak web programmer di dunia. Banyak dokumentasi dokumentasi yang sudah disebarluaskan oleh para pengembang website. Sebenarnya proyek Laravel sudah lama diadakan, sekitar bulan April tahun 2011, dan sekarang telah menjelma menjadi framework yang banyak digunakan oleh programmer di dunia termasuk Indonesia.

     Pembuat Laravel adalah Taylor Otwell. Alasan pembuatan framework ini menurut sebuah artikel adalah karena Taylor tidak puas dengan CodeIgniter, karena ada beberapa fitur fungsional menurut Taylor penting yang tidak support, seperti kotak autentikasi dan routing. Taylor sendiri, ternyata memiliki latar belakang .Net. Seperti yang sudah umum diketahui bahwa teknologi .Net biasa digunakan untuk membuat aplikasi enterprise. Dan Taylor Oatwell mencoba mengaplikasikan pengalamannya tersebut ke dalam Laravel. Dia baru mulai belajar PHP setelah versi 5.3 dirilis dan Laravel sangat beruntung karena keterlambatan mengenal PHP tersebut membuat Laravel tidak terkontaminasi dengan ‘backward compatibility’ PHP dan bisa fokus memanfaatkan fitur-fitur barunya.


Berikut ini adalah beberapa kelebihan Laravel :

A.Expressif.
    Laravel adalah sebuah framework PHP yang expressif, artinya ketika melihat suatu syntax Laravel, seorang programmer “diharapkan” akan langsung tahu kegunaan dari syntax tersebut meskipun belum pernah mempelajarinya apalagi menggunakannya.

B.Simple.
    Salah satu yang membuat Laravel begitu simple adalah adanya Eloquent ORM. Misalkan, kita ingin mengambil semua data yang ada pada tabel users. Maka yang kita perlukan, hanya membuat sebuah class model bernama User :
    Kemudian kita tinggal memasukan semua data dari tabel users tersebut dengan cara sebagai berikut :        
    $all_user = User::all();
 Dengan begitu, semua data dari tabel users, akan dengan mudah diakses dengan melakukan looping terhadap variabel $all_user. Eloquent akan dibahas pada artikel selanjutnya.
    Contoh lain, Laravel memiliki kesederhanaan dalam masalah routing. Pada prinsipnya, membangun website hanyalah masalah request – response. Ada request terhadap halaman x dan Anda juga harus merespon x, maka dalam situasi seperti ini Laravel menerapkan prinsip routing yang sangat simple.

C.Dikembangkan secara khusus untuk PHP 5.3.
    Mungkin banyak yang sudah tahu bahwa PHP 5.3 memiki cukup banyak fitur baru dalam segi bahasa, yang membuat PHP terasa lebih modern dan powerfull. Laravel dikembangkan secara khusus untuk PHP 5.3, jadi framework ini bisa memanfaatkan berbagai macam kelebihan yang dimiliki PHP versi baru tersebut. Tidak ada backward compatibility dengan PHP versi sebelumnya.
 
D.Dokumentasi yang baik
    Bagi teman-teman yang sudah terbiasa dengan framework berbasis PHP, saya yakin tidak asing lagi dengan yang namanya CodeIgniter. CodeIgniter (CI) merupakan salah satu PHP framework paling populer, meskipun ada suatu framework yang bisa di bilang lebih superior dibanding dengan CodeIgnoter, misalnya saja Kohana. Kohana bisa dibilang memiliki fitur lebih bagus. Namun demikian CodeIgniter memiliki dokumentasi yang lengkap, sehingga framework ini menjadi lebih mudah untuk digunakan.
    Begitu pula dengan Laravel sendiri, Laravel dibuat dengan dokumentasi yang sangat lengkap. Core Developer dari laravel sendiri ber-komitmen, untuk selalu menyertakan dokumentasi yang lengkap setiap kali melakukan rilis versi terbaru-nya.



Framework Laravel memiliki beberapa fitur sebagai berikut:
  1. Bundles yaitu sebuah fitur dengan system pengemasan modular dan berbagai bundle telah tersedia untuk di gunakan dalam aplikasi Anda
  2. Eloquent ORM merupakan penerapan PHP lanjutan dari pola “active record” menyediakan metode internal untuk mengatasi kendala hubungan antara objek database. Pembangunan query Laravel FLuent didukung Eloquent.
  3. Application Logic merupakan bagian dari aplikasi yang di kembangkan, baik menggunakan Controllers maupun sebagai bagian dari deklarasi Route. Sintaks yang digunakan untuk mendefinisikannya mirip dengan yang digunakan oleh framework Sinatra.
  4. Reverse Routing, mendefinisikan hubungan antara Link dan Route, sehingga jika suatu saat ada perubahan pada route secara otomatis akan tersambung dengan link yang relevan. Ketika link yang dibuat dengan menggunakan nama-nama dari Route yang ada, secara otomatis Laravel akan membuat URI yang sesuai.
  5. Restful Controllers, memberikan sebuah option (pilihan) untuk memisahkan logika dalam melayani HTTP GET dan permintaan POST.
  6. Class Auto Loading, menyediakan otomatis loading untuk class-class PHP, tanpa membutuhkan pemeriksaan manual terhadap jalur masuknya. Fitur ini mencegah loading yang tidak perlu.
  7. View Composers adalah kode unit loogical yang dapat dijalankan ketika sebuah View di load.
  8. IoC Composers memungkinkan untuk objek baru yang dihasilkan dengan mengikuti prinsip control pembalik, dengan pilihan contoh dan referensi dari objek baru sebagai Singletons.
  9. Migrations menyediakan versi sistem control untuk skema database, sehingga memungkinkan untuk menghubungkan perubahan adalah basis kode aplikasi dan keperluan yang dibutuhkan dalam merubah tata letak database, mempermudah dalam penempatan dan memperbarui aplikasi.
  10. Unit Testing mempunyai peran penting dalam framework Laravel, dimana unit testing ini mempunyai banyak tes untuk mendeteksi dan mencegah regresi. Unit testing dapat dijalankan melalui fitur “artisan command line”.
  11. Automatic pagination menyederhanakan tugas dari penerapan halaman, menggantikan penerapan yang manual dengan metode otomatis yang terintegrasi ke Laravel.

Sumber : http://laravel.id/mengenal-framework-laravel/ 

Berikut ini adalah dokumentasi dari kegiatan kami :

















     Sekian dari saya, jika masih banyak kesalahan dalam postingan saya. Saya minta maaf sebesar-besarnya.


Wassalamualaikum Wr. Wb.
If You Enjoyed This, Take 5 Seconds To Share It

0 comments:

Post a Comment