Friday 22 July 2016

Simulasi Konfigurasi Network Address Translation Router melalui CLI pada Cisco Packet Tracer

Leave a Comment

I. Pengertian

NAT (Network Addresss Translation) Satic adalah protokol yang digunakan untuk mentranslasikan IP lokal ke IP Publik yang dikonfigurasi secara Manual dan untuk satu IP Publik hanya bisa dipakai untuk translasi satu IP Lokal saja.

II. Tujuan dan Manfaat

1. Konfigurasi Network Address Translation Statik pada Router Cisco.
2. Menerapkan fungsi NAT Statik pada jaringan.

III. Latar Belakang

Untuk menghubungkan antara masing-masing jaringan di dunia, kita memerlukan ip public yang mana saling terhubung antar negara di dunia. Meskipun dalam mentranslasikan ip pada jaringan local sudah bisa dilakukan dengan pengaturan NAT dasar, namun dengan sistem dasar yang mentranslasikan satu ip local menjadi satu ip public hal ini menyebabkan semakin berkurang ip public di dunia. Maka dari itu dibuatlah protokol yang mampu menghemat ip public dengan cara mentranslasikan beberapa ip local menjadi satu ip public. 

IV. Alat dan Bahan

1. Dalam Virtual,
   a. 2 Switch
   b. 2 set PC
   c. 2 set Router
2. Fisik
   a. PC atau laptop yang sudah terinstall Cisco Packet Tracer

V. Standar Operasional Prosedur

1. Berdo’a sebelum melakukan pekerjaan.
2. Memakai pakaian kerja.
3. Melakukan pekerjaan sesuai rencana.
4. Tidak mengubah fokus ketika sedang bekerja.
5. Melakukan pekerjaan hingga selesai.
6. Berdo’a selesai melakukan pekerjaan.

VI. Tahap Pelaksanaan

1. Pengaturan Dasar

  1. Berikut ini topologinya: 
    Untuk Routing, pastikan semua tersambung kecuali jaringan pada Client jangan dimasukkan dalam routing protokol karena nanti diperumpakan sebagai local Private. Jika dirouting maka NAT tidak akan ada gunanya. Untuk topologi saya di atas tidak menggunakan Routing karena jika dirouting maka gatewaynya akan saling terkait, jadi saya hanya mensetting gateway pada Client saja.
  2. Lalu setting juga IP pada laptop-laptop client.

2. Langkah Kerja

  1. Pertama-tama kita tes dulu koneksi dari Client (Laptop1) menuju ke salah satu loopback pada Router 2 lain ataupun dari Laptop2 menuju loopback dari Router 1. 



  2. Lalu masuk ke pengaturan Router untuk menambahkan konfigurasi NAT. Pertama kita masuk ke Router 1.
    Berikut ini syntaxnya :
  3. int fa0/0
    ip nat inside
    int fa1/0
    ip nat outside
    exit
    ip nat inside source static 192.168.1.1 10.10.10.11
  4. Setelah itu masuk pengaturan pada Router2. Pengaturannya hampir sama dengan pada pengaturan Router1, hanya saja ip-nya menyesuaikan dengan jaringan yang terkoneksi.
    int fa0/0
    ip nat inside
    int fa1/0
    ip nat outside
    exit
    ip nat inside source static 192.168.2.1 10.10.10.21

3. Pengujian

  1. Selanjutnya kita bisa langsung mengujinya dengan melakukan ping dari Laptop Client menuju ke ip loopback salah Satu Router dari Network lain. Seperti semisalnya ini dari Laptop 1 ping menuju loopback Router 2. Jika pengaturan benar, maka seharusnya bisa terkoneksi.
  2. Begitu pula untuk Laptop 2 ping menuju loopback dari Router 1. 
  3. Lalu untuk pengaturan yang sudah kita seting tadi kita bisa melihatnya dengan syntax show ip nat translations. Maka outputnya akan terlihat ip apa saja yang sudah ditranslasikan. Dapat dilihat juga bahwa ip hasil translasi hanya satu, namun port translasinya berubah-berubah tergantung ip yang ditranslasikan.

  4. Begitu juga pada Router2 hampir sama dengan pada Router1.  

VII. Hasil dan Kesimpulan

Dengan ini selesai konfigurasi NAT Statik pada topologi jaringan dasar. Lalu untuk penerapannya sudah bisa juga dijaringan dan saling terintegrasi. Namun untuk versi statik, translasi IP address hanya satu IP publik untuk satu IP lokal, sehingga masih akan tetap memakan reserve IP Public. Protocol ini sudah cukup jarang digunakan pada jaringan sekarang.

VIII. Referensi

If You Enjoyed This, Take 5 Seconds To Share It

0 comments:

Post a Comment