Friday 5 August 2016

Simulasi Konfigurasi Network Address Translations dengan Exit Interface pada Cisco Packet Tracer

Leave a Comment

I. Pengertian

NAT (Network Addresss Translation) Dynamic Overload with exit Interface adalah Protokol yang digunakan untuk mentranslasikan ip local ke dalam ip public, fiturnya sama dengan NAT Dynamic Overload biasa, yakni mentranslasikan beberapa ip local ke dalam ip public. Hanya saja untuk yang tipe ini kita tidak perlu memiliki  ip public lagi, cukup menggunakan ip public yang sudah ada. Yakni ip public dari interface outside pada Router yang diseting NAT, seluruh ip local akan diwakili oleh ip interface tersebut.

II. Tujuan dan Manfaat

1. Konfigurasi Network Address Translation dengan Mode Overload dengan Interface Exit pada Router Cisco.
2. Menerapkan fungsi NAT Dynamic Overload dengan Interface Exit pada jaringan.

III. Latar Belakang

Untuk menghubungkan antara masing-masing jaringan di dunia, kita memerlukan ip public yang mana saling terhubung antar negara di dunia. Meskipun dalam mentranslasikan ip pada jaringan local sudah bisa dilakukan dengan pengaturan NAT dasar, namun dengan sistem dasar yang mentranslasikan satu ip local menjadi satu ip public hal ini menyebabkan semakin berkurang ip public di dunia. Maka dari itu dibuatlah protokol yang mampu menghemat ip public dengan cara mentranslasikan beberapa ip local menjadi satu ip public. Setelah itu muncul fitur lanjutan dari protokol tersebut yang membuatnya tidak perlu memiliki  ip public baru lagi, namun memakai ip public yang sudah ada pada interface out dari Router.

IV. Alat dan Bahan

1. Dalam Virtual,
   a. 3 Switch
   b. 2 set PC dan 2 set laptop Client
   c. 5 Router
2. Fisik
   a. PC atau laptop yang sudah terinstall Cisco Packet Tracer

V. Standar Operasional Prosedur

1. Berdo’a sebelum melakukan pekerjaan.
2. Memakai pakaian kerja.
3. Melakukan pekerjaan sesuai rencana.
4. Tidak mengubah fokus ketika sedang bekerja.
5. Melakukan pekerjaan hingga selesai.
6. Berdo’a selesai melakukan pekerjaan.

VI. Tahap Pelaksanaan

1. Pengaturan Dasar

  1. Berikut ini topologinya:
    Untuk Routing, pastikan semua tersambung kecuali jaringan pada Client jangan dimasukkan dalam routing protokol karena nanti diperumpakan sebagai local Private. Jika dirouting maka NAT tidak akan ada gunanya.

2. Langkah Kerja


  1. Pertama-tama kita tes dulu koneksi dari Client (Laptop1) menuju ke salah satu ISP Router (untuk yang ini ISP Router 1). Berikut ini screeenshot nya, dapat dilihat kalau statusnya masih belum terkoneksi.
  2. Lalu masuk ke pengaturan Router untuk menambahkan konfigurasi NAT. Pertama kita masuk ke Router 1.

    Keterangan:
    enable
    conf terminal
    interface gi0/0
    ip nat inside
    interface gi0/1
    ip nat outside
    exit
    access-list 1 permit 192.168.1.0 0.0.0.255
    ip nat inside source list 1 interface gi0/1 overload
  3. Setelah itu masuk pengaturan pada Router2. Pengaturannya hampir sama dengan pada pengaturan Router1, hanya saja ip-nya menyesuaikan dengan jaringan yang terkoneksi. 

3. Pengujian

  1. Selanjutnya kita bisa langsung mengujinya dengan melakukan ping lagi menuju ip yang tadi. Maka hasilnya akan bisa terkoneksi. Karena yang tadi sebelumnya ip dari laptop belum terdaftar dalam router ospf, namun sekarang sudah ditranslasikan ke dalam ip network yang sudah didaftarkan pada router ospf. 
  2. Lalu untuk pengaturan yang sudah kita seting tadi kita bisa melihatnya dengan syntax show ip nat translations. Maka outputnya akan terlihat ip apa saja yang sudah ditranslasikan. Dapat dilihat juga bahwa ip hasil translasi hanya satu, namun port translasinya berubah-berubah tergantung ip yang ditranslasikan.
  3. Begitu juga pada Router2 hampir sama dengan pada Router1.  

VII. Hasil dan Kesimpulan

Dengan ini selesai konfigurasi NAT Dynamic Overload dengan Exit Interface pada topologi jaringan dasar. Lalu untuk penerapannya sudah bisa juga dijaringan dan saling terintegrasi. 

VIII. Referensi

If You Enjoyed This, Take 5 Seconds To Share It

0 comments:

Post a Comment