Saturday 3 September 2016

Konfigurasi Ethernet Over Internet Protocol (EOIP) pada Mikrotik

Leave a Comment
Assalamulaikum Wr. Wb.
     Pada kesempatan kali ini saya akan share tentang  Ethernet Over Internet Protocol (EOIP) pada Mikrotik. Fungsinya buat apa sih ?, fungsi dari EOIP ini adalah untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan lokal lain yang terpisah jauh dengan menggunakan teknik tunnelling. Nah untuk lebih lengkapnya yuk kita pahami penjelasan berikut.


A. Pengertian

     Ethernet over IP (EoIP) Merupakan protocol pada Mikrotik RouterOS yang berfungsi untuk membangun sebuah Network Tunnel antar MikroTik router di atas sebuah koneksi TCP/IP. EoIP merupakan protokol proprietary MikroTik (support juga di linux tetapi harus di-compile manual). Maka untuk menggunakan fitur ini, router di Head Office dan router di Branch Office harus sama - sama menggunakan router MikroTik. EoIP menggunakan Protocol GRE (RFC1701).



Keuntungan EOIP adalah :

  • Komunikasi jaringan jarak Jauh layaknya seperti dalam satu jaringan.
  • Biarpun jaringan kita mau melewati beberapa router mau 2,3 maupun 10 nggak ada masalah. maka hal ini dengan kita gunakan yg namanya EOIP tunnel sehingga dengan menggunakan EOIP tunnel ini maka jaringan yang kita tuju akan menjadi satu subnet dengan alokasi ip yang kita inginkan.
  • Lebih efisien

Sedangkan kerugian EOIP adalah : 

     Dikarenakan melewati beberapa router yang berbeda .maka secara otomatis bisa membaca jaringan tetangganya atau router yang dilewati (biasanya dalam 1 hub) yang masuk, maka jaringan tersebut akan bisa dibaca. Jadi sangat2 rentan karena network kita bisa terbaca. Namun hal ini bisa dihindari yaitu dengan cara port scan yg di gunakan winbox itu kita tutup  di router yang bersangkutan dengan begitu walaupun kita scan berkali-kali tidak akan terlihat.


B. Latar Belakang

     Pada saat sebuah peruahaan memiliki kantor cabang, biasanya perusahaan menginginkan antara kantor pusat dengan kantor cabang bisa saling interkoneksi. Dapat melakukan file sharing, VOIP, dan kebutuhan pertukaran informasi dalam jaringan lainnya. Masalah muncul apabila ternyata kantor pusat dengan kantor cabang berbeda kota. Akan butuh biaya mahal jika harus membangun infrastruktur kabel/wireless/fiber-optic yang digunakan untuk menghubungkan antara kantor pusat dengan kantor cabang. MikroTik memberikan solusi yang cukup ekonomis dan reliable untuk masalah ini, salah satunya dengan Tunnelling EOIPini.


C. Jangka Waktu Kegiatan
     Jika kita sudah memahami konsep dari EOIP ini jangka waktu yang diperlukan adalah sekitar 30 menit.


D. Persiapan Software dan Hardware
  • 2 Laptop
  • 2 Mikrotik RB 750
  • 4 Kabel UTP tipe Cross
  • Koneksi  internet

E. Maksud dan Tujuan

      Kegiatan ini bermaksud agar kita bisa melakukan konfigurasi dan memahami tentang konsep dari EOIP pada mikrotik ini, sedangkan tujuannya adalah untuk menghubungkan antar jaringan lokal yang saling berjauhan.


F. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

 1. Sebelum melakukan konfigurasi EOIP, kita buat terlebih dahulu topologinya seperti gambar di bawah ini.

2. Hubungkan peralatan-peralatan yang dibutuhkan sesuai dengan topologi diatas.


3. Selanjutnya kita akses mikrotik kita melalui aplikasi Winbox.exe dengan bantuan Wine.
 

4. Untuk mengakses mikrotik kita, pada tab "neighbor" klik pada MAC Address dari Mikrotik kita dan kemudian klik "Connect".
 

5. Agar nantinya kita tidak bingung untuk mengidentifikasi atau mengenali mikrotik kita pada saat terdapat banyak mikrotik yang terhubung, maka hal yang perlu kita lakukan adalah memberikan identitas pada mikrotik kita. Caranya dengan membuka System --> identity.

6. Berikan identitas pada mikrotik anda sesuai dengan keinginan, contohnya disini saya memberinya nama dengan "Mikrotik-1", kemudian klik Apply dan OK.

7. Untuk menghubungkan mikrotik saya dengan internet, disini saya menggunakan PPPOE. Agar mikrotik kita mendapatka akses internet dari PPPOE Server bukalah pada Interface --> klik pada symbol "+" (Add).

8. Pilih PPPOE Client, karena kita bertindak sebagai client yang merequest koneksi internet dari PPPOE Server.

9. Pada tab General di kolom "name" aturlah nama untuk interface pppoe anda dan di kolom "interface" pilih interfacenya "eth1", karena interface ini yang mengarah ke internet.

10. masih di dalam pengaturan PPPOE Client, sekarang berpindahlah ke tab "Dial Out". Pada kolom "user" masukkan username PPPOE Client yang telah diberikan oleh PPPOE Server dan di kolom "Password" masukkan password dari user tersebut. Jika sudah, klik "Apply" dan "OK".

11. Selanjutnya pada jendela interface akan muncul interface baru yaitu "pppoe-out". interface ini merupakan interface dari PPPOE kita.

12. Coba anda cek pada IP --> address. Jika disana terdapat interface PPPOE tadi telah mendapatkan IP dari PPPOE server, berarti koneksi pppoe kita telah berhasil, dan bisa kita anggap bahwa mikrotik kita telah terkoneksi dengan internet.

13. Selanjutnya, kita lakukan konfigurasi pada Mikrotik-2. Akseslah mikrotik tersebut dengan klik MAC Address dari mikrotik tersebut pada tab neigbor, kemudian klik "connect".

14. Beri identitas seperti pada mikrotik-2 tadi dengan cara klik System --> identity.

15. Beri identitasnya sesuai dengan keinginan anda, contohnya disini saya memberi identitasya "Mikrotik-2"

16. Lakukan konfigurasi PPPOEnya dengan membuka menu interface --> klik pada symbol "+" (add).

17. Pada tab General di kolom "name" aturlah nama untuk interface pppoe anda dan di kolom interface pilih interfacenya "eth1", karena interface ini yang mengarah ke internet.

18. Beralihlah ke tab "Dial out", pada Pada kolom "user" masukkan username PPPOE Client yang telah diberikan oleh PPPOE Server dan dan di kolom "Password" masukkan password dari user tersebut. Usahakan untuk mikrotik-1 dan mikrotik-2 menggunakan username yang berbeda. Lalu klik "Apply" dan "OK".

19. Coba check pada IP --> address apakah interface dari PPPOE kita telah mendapat kan ip atau belum. Jika sudah seperti pada gambar di bawah ini, maka konfigurasi PPPOE Client yang anda lakukan sudah benar

20. Langkah selanjutnya berpindahlah lagi ke mikrotik-1 dan kita akan lakukan konfigurasi EOIPnya. Untuk melakukan konfigurasi EOIP, bukalah Interface --> klik pada symbol "+"(add) --> pilih EOIP Tunnel.

21. Pada konfigurasi EOIP tunnel di tab general, atur nama interface dari EOIP tunnel anda pada kolom "Name". Pada kolom "MTU" atur saja dengan 1500, pada kolom "remote address" masukkan ip yang didapat oleh Mikrotik-2 dari koneksi PPPOEnya tadi. Sedangkan Pada kolom "Tunnel ID" isikan saja sesuka anda, asalkan antara mikrotik-1 dengan mikrotik-2 nantinya mempunyai tunnel ID yang sama. Contonhnya disini tunnel IDnya saya isi dengan 10, jika sudah klik Apply dan OK.


22. Lalu kita buat sebuah interface bridge baru dengan cara klik pada interface --> klik pada symbol "+" (add) --> kemudian pilih "bridge".

23. Pada jendela pembuatan interface bridge baru, pada kolom "Name" massukkan nama yang ingin anda berikan untuk interface ini. Jika sudah, klik "Apply" dan "OK".

24. Kemudian kita akan mendaftarkan beberapa port interface ke dalam interface bridge yang telah kita buat, dengan cara klik pada Bridge --> pindah ke tab "Ports" --> klik pada simbol "+" (add). Penambahan beberapa port interface ke port bridge ini berfungsi agar antara interface 1 dengan yang lainnya bisa saling berhubungan. 

25. Pada kolom interface kita pilih "ether2" dan untuk interface bridgenya kita pilih interface bridge yang tadi telah kita buat yaitu "bridge1". Klik Apply dan OK.

26. Tambahkan lagi port interface ke dalam interface bridge, pada kali ini yang kita tambahkan adalah interface "eoip-tunnel1".  Pada kolom interface pilih interface "eoip-tunnel" dan pada kolom Bridge pilihlah interface "bridge1". Lalu klik Apply dan OK. Karena ether2 dan eoip-tunnel tadi kita daftarkan ke interface bridge, maka kedua port tersebut akan saling berhubungan.

27. Selanjutnya kita beralaih ke Mikrotik-2 untuk melakukan konfigurasi EOIPnya. Pada mikrotik-2 bukalah Interface --> klik pada symbol "+" --> pilih EOIP Tunnel.

28. Pada konfigurasi EOIP tunnel di tab general, atur nama interface dari EOIP tunnel anda pada kolom "Name". Pada kolom "MTU" atur saja dengan 1500 agar sama dengan Mikrotik-1, pada kolom "remote address" masukkan ip yang didapat oleh Mikrotik-1 dari koneksi PPPOEnya tadi. Sedangkan Pada kolom "Tunnel ID" isikan tunnel IDnya sama dengan Mikrotik-1 yaitu 10. Jika sudah klik Apply dan OK.
29.  Lalu kita buat sebuah interface bridge baru dengan cara klik pada interface --> klik pada symbol "+" (add) --> kemudian pilih "bridge".
30. Pada jendela pembuatan interface bridge baru, pada kolom "Name" massukkan nama yang ingin anda berikan untuk interface ini. Jika sudah, klik "Apply" dan "OK".

31. Kemudian kita akan mendaftarkan beberapa port interface ke dalam interface bridge yang telah kita buat, dengan cara klik pada Bridge --> pindah ke tab "Ports" --> klik pada simbol "+" (add). Penambahan beberapa port interface ke port bridge ini berfungsi agar antara interface 1 dengan yang lainnya bisa saling berhubungan. 

32. Pada kolom interface kita pilih "ether2" dan untuk interface bridgenya kita pilih interface bridge yang tadi telah kita buat yaitu "bridge1". Klik Apply dan OK.

33. Tambahkan lagi port interface ke dalam interface bridge, pada kali ini yang kita tambahkan adalah interface "eoip-tunnel1".  Pada kolom interface pilih interface "eoip-tunnel" dan pada kolom Bridge pilihlah interface "bridge1". Lalu klik Apply dan OK. Karena ether2 dan eoip-tunnel tadi kita daftarkan ke interface bridge, maka kedua port tersebut akan saling berhubungan.


34. Selanjutnya kita atur IP pada masing-masing laptop sesuai dengan topologi yang telah kita buat.
Konfigurasi IP pada Laptop1
Konfigurasi IP pada Laptop2

35. Untuk menguji konfigurasi EOIP tunnel tadi, kita lakukan ping dari laptop 1 ke laptop 2. Jika test ping anda berhasil, maka konfigurasi EOIP Tunnel pada mikrotik anda telah berhasil.
Ping dari Laptop 1 ke Laptop 2
 
Ping dari Laptop 2 ke Laptop 1




G. Referensi

Sumber :
http://www.mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=91
http://catatanblogkecil.blogspot.co.id/2013/12/konsep-eoip-tunnel-di-mikrotik.html
+ Ebook : Materi Mikrotik MTCNA-05-2012.pdf


H. Hasil Yang Didapatkan
    
    Hasil dari kegiatan ini adalah kita dapat menghubungkan antar jaringan lokal yang terpisah dengan menggunakan EOIP pada mikrotik ini. 


I. Kesimpulan

     Dengan adanya teknologi tunnelling EOIP ini, membuat kita dimudahkan dalam menghubungkan antar jaringan lokal yang berjauhan. Selain itu bagi perusahaan pastinya teknologi ini sangat efisien karena kita dapat kita dapat menghubungkan antar jaringan lokal tersebut melalui internet,sehingga perusahaan tidak perlu membangun koneksi sendiri hanya untuk menghubungkan antar perusahaan. Dengan EOIP ini kta serasa berkomunikasi dalam satu jaringan yang dekat, padahal kita melakukan koneksi jarak jauh.


     Sekian dari saya, mohon maaf sebesar-besarnya jika terdapat banyak kesalahan dalam postingan saya ^.^ 

Wassalamualikum Wr. Wb.
Read More

Friday 2 September 2016

Instalasi Moodle pada Debian 8.5

Leave a Comment
Assalamulaikum Wr. Wb.
     Pada kesempatan kali ini saya akan share tentang CMS (Content Management System) Moodle yang digunakan untuk Elearning. Dengan andanya CMS Elearning seperti moodle ini, dapat membantu proses belajar mengajar meskipun antara murid dan gurunya tidak bisa bertatap muka secara langsung. Nah untuk lebih lengkapnya yuk kita pahami penjelasan berikut.

A. Pengertian

     MOODLE (singkatan dari Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment) adalah paket perangkat lunak yang diproduksi untuk kegiatan belajar berbasis internet dan situs web yang menggunakan prinsip social constructionist pedagogy. MOODLE merupakan salah satu aplikasi dari konsep dan mekanisme belajar mengajar yang memanfaatkan teknologi informasi, yang dikenal dengan konsep pembelajaran elektronik atau e-learning. Moodle dapat digunakan secara bebas sebagai produk sumber terbuka (open source) di bawah lisensi GNU. Moodle dapat diinstal di komputer dan sistem operasi apapun yang bisa menjalankan PHP dan mendukung database SQL. 


Social constructionist pedagogy 

     Berdasarkan social constructionist pedagogy, cara terbaik untuk belajar adalah dari sudut pandang murid itu sendiri. Model pengajaran berorientasi objek (murid) ini berbeda dengan sistem pengajaran tradisional yang biasanya memberikan informasi atau materi yang dianggap perlu oleh pengajar untuk diberikan kepada murid. Tugas pengajar akan berubah dari sumber informasi menjadi orang yang memberikan pengaruh (influencer) dan menjadi contoh dari budaya kelas. Peran pengajar dalam sistem Moodle ini antara lain: berhubungan dengan murid-murid secara perorangan untuk memahami kebutuhan belajar mereka dan memoderatori diskusi serta aktivitas yang mengarahkan murid untuk mencapai tujuan belajar dari kelas tersebut.


Penggunaan
  
     Di dunia e-learning Indonesia, Moodle lebih dikenal fungsinya sebagai Course Management System atau "Learning Management System" (LMS). Dengan tampilan seperti halaman web pada umumnya, Moodle memiliki fitur untuk menyajikan kursus (course), dimana pengajar bisa mengunggah materi ajar, soal dan tugas. Murid bisa masuk log ke Moodle kemudian memilih kursus yang disediakan atau di-enroll untuknya. Aktivitas murid di dalam Moodle ini akan terpantau progress dan nilainya. Di Indonesia sendiri, diketahui bahwa Moodle telah dimanfaatkan untuk sekolah menengah, perguruan tinggi dan perusahaan


Fitur

     Sebagai LMS, Moodle memiliki fitur yang tipikal dimiliki LMS pada umumnya ditambah beberapa fitur unggulan. Fitur-fitur tersebut adalah:
  • Assignment submission
  • Forum diskusi
  • Unduh arsip
  • Peringkat
  • Chat
  • Kalender online
  • Berita
  • Kuis online
  • Wiki

     Developer dapat meningkatkan konstruksi modular Moodle dengan menciptakan plugin untuk fungsi-fungsi baru yang lebih spesifik. Infrastruktur Moodle mendukung banyak tipe plugin seperti:
  • aktifitas (termasuk permainan matematika dan kata)
  • jenis-jenis sumber daya
  • jenis-jenis pertanyaan (pilihan berganda, benar dan salah, mengisi titik-titik, dll)
  • jenis-jenis pengisian data (untuk aktifitas database)
  • tema bergambar
  • metode autentikasi (yang membutuhkan akses menggunakan username dan password)
  • metode pengambilan pembelajaran
  • penyaring konten
     Banyak sekali plugin pihak ketiga Moodle yang dapat dicari secara gratis untuk membuat infrastrukturnya.

B. Latar Belakang

     Perkembangan teknologi informasi kini semakin membuka peluang bagi lembaga pendidikan untuk memanfaatkan sistem e-learning guna mendukung proses belajar mengajar. Dengan e-learning guru bisa menyampaikan materi pembelajaran melalui Internet sehingga siswa dapat mengakses materi tersebut kapan saja dan dari mana saja. Bagi lembaga pendidikan yang sudah mampu dalam hal infrastuktur, sumber daya manusia maupun sumber dana, untuk membangun sistem e-learning tidaklah menjadi masalah.
     Kini banyak portal e-learning yang dikembangkan dengan perangkat lunak Learning Management System (LMS) salah satunya adalah Moodle. Moodle (Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment) merupakan perangkat lunak open source yang mendukung implementasi e-learning dengan paradigm terpadu dimana berbagai fitur penunjang pembelajaran dengan mudah dapat diakomodasi dalam suatu portal e-learning. 

C. Persiapan Software dan Hardware
  • Komputer Server Proxmox yang sudah terinstall Debisan server pada VMnya
  • Laptop
  • Media penghubung antara Laptop dengan Komputer Server


D. Maksud dan Tujuan

     Dengan melakukan intalasi Moodle pada komputer server ini, dapat berfungsi sebagai sarana E-learning antara murid dengan guru. Dengan Elearning Moodle ini, siswa dengan guru dapat melakukan pembelajaran lebih mudah dikarenakan guru dapat memberikan pembalajaran dimanapun tanpa memandang seberapa jauhnya letak geografisnya.

E. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

1. Pastikan komputer server anda sudah terinstall LAMP (Linux, Apache, Mysql, Phpmyadmin ), jika belum anda dapat melakukan instalasinya dengan membaca postingan saya yang dulu di sini. 

2. Pastikan anda sudah mendownload file CMS Moodlenya. Jika belum, anda dapat mendownloadnya di sini.

3. Pastikan bahwa komputer server anda dan laptop anda sudah terhubung dengan baik dan benar. 

4. Pertama kita masuk terlebih dahulu ke direktori di mana file moodle kita terdapat. 
 

5. Kita copykan file CMS Moodle kita dari laptop ke komputer server direktori /var/www/html menggunakan aplikasi scp (secure copy), akan tetapi sebelumnya pastikan bahwa anda telah menginstall dan mengkonfigurasi SSH pada server. Untuk melakukan pengkopyan dengan menggunakan SCP, ketikkan perintah "scp nama_file user@ip_server:direktori_pada_server.
# scp moodlee-latest-31.zip root@192.168.107.2:var/www/html
      Masukkan ussername dan passwordnya seperti saat kita melakukan remote melalui SSH.


6. Tunggu hingga proses pengcopyan filenya selesai seperti di bawah ini.



7. Selanjutnya, agar kita mudah mengkonfigurasi server kita atau untuk mempermudah dalam menginstalasi moodle, kita akses saja komputer server kita degan menggunakan perintah "ssh user@ip_server". contohnya seperti dibawah ini.
# ssh root@192.168.107.2

8. Karena default directory web server pada debian 8 terdapat pada /var/www/html, maka kita perlu mengakses file tersebut dengan bantuan perintah "cd".

9. Extract file moodle anda dengan menggunakan perintah "unzip nama_file", contoh "unzip moodle-latest-31.zip" . Maka setalah proses extract selesai, si moodle ini akan membuat sebuah direktori yang bernama moodle.

10. Selanjutnya kita ubah kepemilikan aksesnya pada Moodlenya dengan mengetikkan perintah "chown -R www-data:www-data moodle", agar si Moodle dapat diakses contentnya oleh client melalui web browser mereka.

11. Masuklah ke direktori /var dengan mengetikkan perintah
# cd /var

12. Buatlah sebuah direktori dengan nama "moodledata", yang nantinya akan kita gunakan sebagai tempat dimana data-data dari moodle akan disimpan. Untuk membuatnya, ketikkan perintah berikut.
# mkdir moodledata

13. Ubahlah hak akses dari folder tersebut agar user mempunyai hak penuh(7) sedangkan untuk grub dan othernya hanya memiliki akses read(4) dan execute(1), dengan mengetikkan perintah berikut.
 # chmod 755 moodledata/
 
  
14. Ubah juga kepemilikannya (owner) pada folder tersebut, menjadi milik www-data dan grub www-data dengan mengetikkan perintah berikut.

15. Langkah berikutnya adalah membuat sebuah database baru yang nantinya akan digunakan oleh Moodle dalam menyimpan datanya. Untuk membuat sebuah database baru, pertama kita akses dulu phpMyAdmin kita dengan mengetikkan "alamat_ip_server/phpmyadmin" pada web browser kita. contoh :
192.168.107.2/phpmyadmin
     Selanjutnya masuklah dengan mengisi Username dan Password dari database anda.

16. Setelah berhasil masuk pada pengaturan database kita, buatlah database baru dengan mengklik "New" pada simbol database.

17. Kemudian pada kolom "Buat basis data", masukkan nama databasenya dengan "moodle" dan klik buat untuk membuatnya.

18. Jika database berhasil dibuat, maka akan muncul nama database baru kita pada panel kiri dari menu phpMyadmin.

19. Untuk melakukan instalasi Moodlenya, cukup anda ketikkan "ip_server/moodle" pada web browser anda. contoh :
192.168.107.2/moodle
maka selanjutnya akan muncul halaman instalasi moodle seperti di bawah ini.
     Pada kolom "Language" pilih dengan bahasa yang ingin anda gunakan untuk instalasi ini. Kemudian klik "Next" untuk melanjutkan.

20. Selanjutnya, pada kolom Web address dan Moodle directory akan terisi secara otomatis. Sedangkan pada "Data directory", arahkan ke folder yang telah kita buat tadi yaitu di "/var/moodledata". Klik "Next" untuk melanjutkan.

21. Kemudian akan muncul halaman pengaturan dabatabase. Untuk "Type" dari databasenya, karena saya menggunakan MariaDB jadi saya pilih saja typenya MaridaDB. Klik "Next" untuk melanjutkan.

22. Pada halaman pengaturan selanjutnya, untuk bagian "Database host" masukkan dengan "localhost", untuk bagian "Database name" masukkan dengan nama database yang telah kita buat yaitu "moodle", untuk bagian "Database pasword" masukkan dengan password dari database anda. Untuk yang lainnya bisa anda biarkan saja. Klik "Next" untuk melanjutkan.

23. Pada baigan License dan hak cipta dari Moodle ini, klik saja "Continue" untuk melanjutkan.

24. Pada pengecheckkan packet-packet yang diperlukan dalam penginstallan moodle, pastikan bahwa status packetnya "ok semua" seperti di bawah ini. Kemudian klik "Continue" untuk melanjutkan proses instalasi.


25. Tunggu hingga proses instalasi selesai.

26. Setelah proses instalasi selesai, pastikan bahwa status instalasinya "ok semua" seperti pada gambar dibawah ini. Klik "Continue" untuk melanjutkan.


27. Masukkan data diri untuk user anda sesuai yang diperintahkan, untuk yang bertanda (*) wajib di isi. Sedangkan untuk penulisan password harus minimal 8 karakter dan terdapat kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka dan simbol. Jika sudah terisi semua, klik "Update Profile".



 28. Pada halaman pengaturan selanjutnya, yaitu "Front page setting". Masukkan nama situs/domain untuk Elearning ini pada bagian "Full site name" dan pada bagian "Short name for site", bisa anda masukkan dengan nama pendek dari doamain anda. Klik "Save Changes" untuk menyimpan pengaturan anda.

 

29. Selanjutnya akan muncul halaman awal dari Elearning Moodle dan ini menandakan bahwa instalasi Moodle anda telah berhasil.
 
  

F. Referensi
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Moodle
http://pujir22.blogspot.co.id/2016/06/install-moodle-on-localhost.html
http://www.slideshare.net/zyiroyz/2015-11-diah-ayu-wulandari-e-learning-menggunakan-moodle

G. Hasil dan Kesimpulan

     Dengan adanya CMS Moodle untuk Elearning ini sangat bermanfaat bagi dunia pendidikan, karena dengan Moodle ini mempermudah proses belajar mengajar antara murid dengan gurunya meskipun terpisah akan jarak yang begitu jauh.

Sekian dari saya, mohon maaf sebesar-besarnya jika terdapat banyak kesalahan dalam postingan saya ^-^ 

Wassalamualikum Wr. Wb.
Read More