Saturday 9 July 2016

Instalasi Debian 8.5 Server pada VM Proxmox

Leave a Comment
Pengertian

Debian adalah sistem operasi komputer yang tersusun dari paket-paket perangkat lunak yang dirilis sebagai perangkat lunak bebas dan terbuka dengan lisensi mayoritas GNU General Public License dan lisensi perangkat lunak bebas lainnya. Debian GNU/Linux memuat perkakas sistem operasi GNU dan kernel Linux merupakan distribusi Linux yang populer dan berpengaruh. Debian didistribusikan dengan akses ke repositori dengan ribuan paket perangkat lunak yang siap untuk instalasi dan digunakan. Debian terkenal dengan sikap tegas pada filosofi dari Unix dan perangkat lunak bebas. Debian dapat digunakan pada beragam perangkat keras, mulai dari komputer jinjing dan desktop hingga telepon dan server. Debian fokus pada kestabilan dan keamanan. Debian banyak digunakan sebagai basis dari banyak distribusi GNU/Linux lainnya. Sistem operasi Debian merupakan gabungan dari perangkat lunak yang dikembangkan dengan lisensi GNU, dan utamanya menggunakan kernel Linux, sehingga populer dengan nama Debian GNU/Linux. Sistem operasi Debian yang menggunakan kernel Linux merupakan salah satu distro Linux yang populer dengan kestabilannya. Dengan memperhitungkan distro berbasis Debian, seperti Ubuntu, Xubuntu, Knoppix, Mint, dan sebagainya, maka Debian merupakan distro Linux yang paling banyak digunakan di dunia.

Sedangkan mesin virtual atau mesin maya (Inggris: virtual machine, disingkat vm) dalam ilmu komputer adalah implementasi perangkat lunak dari sebuah mesin komputer yang dapat menjalankan program sama seperti layaknya sebuah komputer asli.


Latar Belakang
Menginstall dan menjalankan Debian Server di dalam mesin virtual Proxmox, agar dapat digunakan sebagaimana server yang sebenarnya.

Tujuan 
  1. Menginstall sistem operasi Debian pada VM Proxmox.
  2. Mengkonfigurasi jaringan antara Debian di dalam VM dengan VLAN mikrotik.

Persiapan alat dan bahan 
  1. 1 Set Komputer Server
  2. 1 set komputer atau laptop admin (untuk setting)
  3. Disk image Debian yang akan diinstall pada VM yang sudah diupload pada penyimpanan Proxmox.
Tahapan pelaksanaan


  1. Pertama-tama kita buka dulu Proxmox melalui remote Web, setelah itu masuk ke VM yang ingin kita install Debian, lalu klik tab option, lalu pada bagian Start at boot klik tombol edit. 
     
  2. Lalu centang Start at boot. Lalu klik OK. 
  3. Kemudian klik tombol console pada pojok kanan atas seperti ini.
  4. Kemudian akan terbuka window baru virtualisasi VM. Dan tampilan awal instalasi. Pilih paling atas, Install untuk menginstall melalui CLI mode.
  5. Maka akan masuk window selanjutnya yakni memilih bahasa penginstallan. Kalau saya menggunakan bahasa inggris atau english.
  6. Kemudian kita selanjutnya kita diminta untuk memasukkan pengaturan lokasi, dalam artian negaranya. Pertama kita pilih other karena Indonesia tidak terdapat pada opsi pertama.
  7.   Lalu kita mencari benua letak indonesia dulu, yang mana merupakan Asia.
  8. Setelah itu kita pilih Indonesia.
  9. Selanjutnya kita masuk ke pengaturan locales keyboard. Untuk sementara pakai United States saja.
  10. Setelah itu masuk ke proses konfigurasi network, installer akan menampilkan error gagal konfigurasi. Tekan enter pilih Continue.
  11. Lalu pilih Configure network manually.
  12. Lalu masukkan ip yang diinginkan untuk dipakai pada VM Debian Server. Pastikan satu jaringan dengan ip VLAN yang dibuat pada mikrotik.
  13. Setelah itu masukkan netmask yang dipakai pada ip tadi.
  14. Setelah itu kita juga memasukkan ip yang digunakan sebagai gateway, biasanya menggunakan ip VLAN mikrotik.
  15. Setelah itu konfigurasi ip nameservers, yang mana ini merupakan ip DNS yang akan dipakai. Untuk sementara ikutkan dengan ip VLAN mikrotik saja dulu.
  16. Setelah itu masukkan hostname, atau bisa disebut sebagai nama komputer apabila terdeteksi di jaringan.
  17. Kemudian masukkan domain name yang mana merupakan internet address jika server tersebut terkoneksi internet dan ingin diakses melalui internet. Domain name ini yang akan dipakai selain ip address dan MAC address.
  18. Setelah itu kita akan diminta memasukkan root password atau password apabila kita login dengan user root.
  19. Setelah itu kita akan diminta untuk memasukkan full name dari user baru.
  20. Lalu memasukkan username dari user tadi juga. Username ini nanti digunakan untuk login.
  21. Setelah itu kita juga akan diminta memasukkan password untuk user yang baru dibuat tadi.
    Konfirmasi juga.
  22. Selanjutnya masuk ke tahap partisi harddisk. Kita gunakan metode partisi kedua. Yakni menggunakan seluruh harddisk dan membuat partisi LVM (Logical Volume Management).
  23. Setelah itu kita memilih disk atau dalam artian harddisk yang akan dipartisi.
  24. Selanjutnya kita memilih skema partisi, kita pilih paling atas, yang mana menyatukan semua file direktori dalam satu partisi. Agar tidak ada pengaturan atau file yang terpisah.
  25. Lalu akan masuk ke tahap konfirmasi harddisk yang akan diterapkan pengaturan tadi. Pilih Yes.
  26. Kemudian selanjutnya pengaturan partisi dan mount pointnya. Karena tadi kita pilih metode partisi yang otomatis, maka akan sudah terisi. Kita tinggal pilih Finish pada paling bawah untuk memakai pengaturan partisi tersedia.
  27. Selanjutnya konfirmasi pengaturan partisi dan mount point tadi untuk diterapkan pada harddisk. Pilih Yes untuk setuju dan melanjutkan tahap instalasi.
  28. Setelah itu kita diminta memasukkan disk lain Debian jika ingin menginstall package tambahan. Jika tidak ingin atau tidak punya pilih No.
  29. Lalu pada tahap selanjutnya kita memilih akan menggunakan jaringan mirror atau tidak. Yang mana mirror ini merupakan mirror repositori atau sumber lain update aplikasi tambahan. Jika tidak pilih No jika Yes nanti kita akan diminta memilih repositori tersedia. Kalau saya tidak menggunakan mirror repositori dulu karena ini bisa disetting nanti saat sudah masuk ke sistem operasi.
  30. Lalu akan masuk tahap loading konfigurasi apt sebentar.
  31. Saat ada pada tengah-tengah loading akan ada pertanyaan untuk ikut berpartisipasi dengan survey atau tidak. Kalau saya pilih tidak, karena jika disetujui Debian kita akan mengirimkan statistik ke server Developer Debian.
  32. Setelah itu kembali ke loading instalasi.
  33. Sebelum loading selesai, kita juga akan ditanyai untuk memilih software apa saja yang akan diinstall. Kita hilangkan opsi dekstop environtment karena nantinya tidak akan terpakai untuk server.
  34. Setelah itu kembali memasukki loading panjang instalasi.
  35. Setelah selesai loading instalasi, maka kita akan diberi opsi untuk menginstall GRUB boot loader pada master boot record atau tidak. Pilih Yes agar terinstall jadi satu dengan partisi harddisk yang diinstall sistem operasi.
  36. Setelah menyetujui untuk menempatkan GRUB loader jadi satu dengan master boot record, kita akan diminta memilih harddisk yang akan diinstall GRUB loader tadi. Samakan harddisk dengan tempat kita menginstall OS tadi.
  37. Setelah tadi akan ada proses sebentar dan akan ada notifikasi selesai instalasi. Pilih Continue lalu tekan enter.
  38. Setelah itu VM akan mereboot dan sistem operasi Debian sudah dapat digunakan saat menyala.
Hasil dan Kesimpulan
Referensi

Read More

Friday 8 July 2016

Cara Membuka Aplikasi Windows di Linux

Leave a Comment
Linux merupakan sistem operasi open source yang cukup jarang digunakan oleh masyarakat luas karena dalam sehari-hari mungkin sistem operasi Windows sudah lebih melekat pada telinga masyarakat. Dan juga ketika kita membeli laptop ataupun komputer biasanya lebih sering sistem operasi defaultnya merupakan Windows. Padahal windows itu sendiri merupakan sistem operasi berbayar yang mana apabila ingin menginstallnya kita harus membeli sistem operasi tersebut. Berbeda dengan linux yang tidak menarik biaya apapun untuk menginstallnya. Bahkan terkadang dikios-kios service komputer atau laptop yang ada dikota-kota sendiri  menggunakan sistem operasi windows yang sudah dibajak. Bukan hal yang aneh lagi kalau tiba-tiba setelah servis atau setelah install ulang dikios abal-abal justru sistem operasi kita bermasalah. Memang sih kalau support dan mayoritas penggunanya sistem operasi windows lebih banyak sehingga lebih mudah mencari software atau data-data lain yang khusus Windows. Namun tak jarang juga semua aplikasi tersebut berbayar dan tak memberi pilihan lain lagi selain crack. Maka dari itu lebih baik menggunakan yang sudah gratis saja, toh yang gratis ada, kok malah cari yang berbayar. Di sisi lain sistem operasi linux juga bisa meningkatkan kreatifitas dan ilmu penggunanya, karena sistem operasi open source jadi kita bisa mengedit atau mengubahnya (biasa disebut remastering sistem operasi) dengan mudah kalau sudah tahu cara kerjanya tanpa harus membobol sistem operasi secara ilegal. Meskipun sistem operasi ini pada dasarnya tidak bisa membuka aplikasi milik Windows, namun ada cara-cara untuk menggunakan aplikasi windows ini pada sistem operasi linux. Langsung saja berikut cara-caranya :

Menggunakan Aplikasi Wine

Salah satu software gratis untuk Linux yang bisa menjalankan aplikasi Windows di Linux adalah Wine. Pada dasarnya Wine merupakan implementasi API Windows di Linux. Memang tidak semua aplikasi Windows dapat di jalankan dengan Wine, untuk mengetahui aplikasi apa saja yang dapat dijalankan di Wine kamu dapat melihatnya di Wine Application Database. Biasanya Wine digunakan untuk menjalankan game di Linux, karena game biasanya tidak dapat dijalankan di Virtual Machine.
Untuk manual installasinya untuk semua versi Linux dapat dilihat disini. Jika sistem operasi linux support software center bisa langsung install disitu dengan mencari aplikasinya.

Cara menjalankannya :
  1. Apabila di-GUI bisa klik kanan lalu Open With Wine.
  2. Jika dengan Mode CLI kita ketikkan syntax wine aplikasiwindows.exe didalam folder aplikasi yang ingin dibuka. Jika diluar folder aplikasi tersebut, masukkan juga direktori letak file *.exe
    eg : wine winrar.exe atau wine /software/winrar/winrar.exe

Menggunakan Aplikasi PlayOnLinux


Read More

Thursday 7 July 2016

Konfigurasi Awal setelah Instalasi Debian Server

Leave a Comment
assalamualaikum wr. wb. setelah kemarin saya melakukan konfigurasi install OS server (Debian 8.1) selanjutnya kita lakukan  konfigurasi awal setelah instalasi server ,berikut tutor nya.


 pada dasarnya konfigurasi nya ada 4

1.Konfigurasi IP Address dengan benar
2.Konfigurasi Repositori
3.Konfigurasi Hostname 
4.Konfigurasi Lokasi & Waktu.
  1.  Setelah instalasi server,yang harus kita harus menyetting pengalamatan server atau IP Address dengan benar,langkah awal kita masuk server,login sebagai root ,kemudian  ketik nano /etc/network/interfaces kemudian tekan enter.
  2. kemudian masuk konfigurasi interfaces,setting IP dengan benar.kemudian Ctrl + X ,lalu Y untuk menympan konfigurasi.
  3. Setelah menyimpan konfigurasi selanjutnya kita restart,caranya  /etc/init.d/networking restart.tunggu sampai  ok.
  4.  langkah kedua kita edit repositori caranya ,dengan perintah nano /etc/apt/sources.list .kemudian tekan enter.
  5.  kemudian setelah itu kita masuk tampilan sources.list disini kita bisa melakukan pembaruan pada aplikasi yang akan kita install pada server,jika sudah kita ubah ketik Ctrl + X ,kemudian tekan enter.
  6. Kemudian kita view Hostname caranya dengan hostname -f.
  7. kemudian masuk pada konfigurasi hostname,caranya dengan perintah nano /etc/hostname kemudian tekan enter.
  8. Setelah itu setting hostname misalnya (smkn1kediri.sch.id) kemudian keluar dan simpan seperti tadi (Ctrl + X) kemudian y.
  9. Kemudian kita masuk konfigurasi nama domain caranya masuk /etc/hosts.
  10. kemudian disamping IP address server ubah namanya dan disamakan dengan hostname misal (smkn1kediri.sch.id).jika sudah simpan dan keluar caranya sama seperti diatas.
  11.  kemudian kita restart caranya dengan /etc/init.d/hostname .sh.
  12. kemudian kita view dengan hostname -f dan hostname ,jika sama maka perubahan telah tersimpan.
  13. Kemudian atur konfigurasi locale pada server cara dengan dpkg-reconfigure locales.
  14.  Selanjutnya pilih id_ID.UTF-8 UTF-8,tandai kemudian tekan enter.
  15. kemudian arahkan pada id_ID.UTF-8 UTF-8 lalu tekan enter.
  16. muncul tampilan berikut maka berarti telah tersimpan.

  17. kemudian kita masukkan perintah locale-gen.
  18. kemudian masukkan perintah update ,dengan apt-get update.
  19. kemudian langkah keempat setting pembaruan waktu caranya,install dulu ntpdate, caranya apt-get install ntp ntpdate ,kemudian klik Y.
  20. Setelah itu kita masuk konfigurasi ntp caranya nano /etc/ntp.conf.
  21. kemudian pada  .debian. kita ubah menjadi  .id.,kemudian simpan dan keluar.
  22. selanjutnya kita restart caranya /etc/init.d/ntp restart.
  23. kemudian masukkan perintah ntp -p.
  24. kemudian masukkan  perintah ntpdate maka setting waktu telah terkonfigurasi.

Read More