Saturday 16 July 2016

Makalah Domain Name System

Leave a Comment

Domain Name System

Pengertian

DNS (Domain Name System, bahasa Indonesia: Sistem Penamaan Domain) adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surat elektronik (email) untuk setiap domain.
DNS menyediakan servis yang cukup penting untuk Internet, bilamana perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih untuk menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber universal (URL) dan alamat e-mail. DNS menghubungkan kebutuhan ini.

Sejarah singkat DNS

Penggunaan nama sebagai pengabstraksi alamat mesin di sebuah jaringan komputer yang lebih dikenal oleh manusia mengalahkan TCP/IP, dan kembali ke jaman ARPAnet. Dahulu, setiap komputer di jaringan komputer menggunakan file HOSTS.TXT dari SRI (sekarang SIR International), yang memetakan sebuah alamat ke sebuah nama (secara teknis, file ini masih ada - sebagian besar sistem operasi modern menggunakannya baik secara baku maupun melalui konfigurasi, dapat melihat Hosts file untuk menyamakan sebuah nama host menjadi sebuah alamat IP sebelum melakukan pencarian via DNS). Namun, sistem tersebut diatas mewarisi beberapa keterbatasan yang mencolok dari sisi prasyarat, setiap saat sebuah alamat komputer berubah, setiap sistem yang hendak berhubungan dengan komputer tersebut harus melakukan update terhadap file Hosts.
Dengan berkembangnya jaringan komputer, membutuhkan sistem yang bisa dikembangkan: sebuah sistem yang bisa mengganti alamat host hanya di satu tempat, host lain akan mempelajari perubaha tersebut secara dinamis. Inilah DNS.
Paul Mockapetris menemukan DNS di tahun 1983; spesifikasi asli muncul di RFC 882 dan 883. Tahun 1987, penerbitan RFC 1034 dan RFC 1035 membuat update terhadap spesifikasi DNS. Hal ini membuat RFC 882 dan RFC 883 tidak berlaku lagi. Beberapa RFC terkini telah memproposikan beberapa tambahan dari protokol inti DNS.

Cara Kerja DNS

Pengelola dari sistem DNS terdiri dari tiga komponen:
  1. DNS resolver, sebuah program klien yang berjalan di komputer pengguna, yang membuat permintaan DNS dari program aplikasi. 
  2. recursive DNS server, yang melakukan pencarian melalui DNS sebagai tanggapan permintaan dari resolver, dan mengembalikan jawaban kepada para resolver tersebut; 
  3. authoritative DNS server yang memberikan jawaban terhadap permintaan dari recursor, baik dalam bentuk sebuah jawaban, maupun dalam bentuk delegasi (misalkan: mereferensikan ke authoritative DNS server lainnya)

Pengertian beberapa bagian dari nama domain

Sebuah nama domain biasanya terdiri dari dua bagian atau lebih (secara teknis disebut label), dipisahkan dengan titik. 
  • Label paling kanan menyatakan top-level domain - domain tingkat atas/tinggi (misalkan, alamat www.wikipedia.org memiliki top-level domain org). 
  • Setiap label di sebelah kirinya menyatakan sebuah sub-divisi atau subdomain dari domain yang lebih tinggi. Catatan: "subdomain" menyatakan ketergantungan relatif, bukan absolut. Contoh: wikipedia.org merupakan subdomain dari domain org, dan id.wikipedia.org dapat membentuk subdomain dari domain wikipedia.org (pada prakteknya, id.wikipedia.org sesungguhnya mewakili sebuah nama host - lihat dibawah). Secara teori, pembagian seperti ini dapat mencapai kedalaman 127 level, dan setiap label dapat terbentuk sampai dengan 63 karakter, selama total nama domain tidak melebihi panjang 255 karakter. Tetapi secara praktek, beberapa pendaftar nama domain (domain name registry) memiliki batas yang lebih sedikit. 
  • Terakhir, bagian paling kiri dari bagian nama domain (biasanya) menyatakan nama host. Sisa dari nama domain menyatakan cara untuk membangun jalur logis untuk informasi yang dibutuhkan; nama host adalah tujuan sebenarnya dari nama sistem yang dicari alamat IP-nya. Contoh: nama domain www.wikipedia.org memiliki nama host "www". 
DNS memiliki kumpulan hirarki dari DNS servers. Setiap domain atau subdomain memiliki satu atau lebih authoritative DNS Servers (server DNS otorisatif) yang mempublikasikan informas tentang domain tersebut dan nama-nama server dari setiap domain di-"bawah"-nya. Pada puncak hirarki, terdapat root servers- induk server nama: server yang ditanyakan ketika mencari (menyelesaikan/resolving) dari sebuah nama domain tertinggi (top-level domain). 

Sebuah contoh dari teori rekursif DNS 

Sebuah contoh mungkin dapat memperjelas proses ini. Andaikan ada aplikasi yang memerlukan pencarian alamat IP dari www.wikipedia.org. Aplikasi tersebut bertanya ke DNS recursor lokal. 
  • Sebelum dimulai, recursor harus mengetahui dimana dapat menemukan root nameserver; administrator dari recursive DNS server secara manual mengatur (dan melakukan update secara berkala) sebuah file dengan nama root hints zone (panduan akar DNS) yang menyatakan alamat-alamt IP dari para server tersebut. 
  • Proses dimulai oleh recursor yang bertanya kepada para root server tersebut - misalkan: server dengan alamat IP "198.41.0.4" - pertanyaan "apakah alamat IP dari www.wikipedia.org?" 
  • Root server menjawab dengan sebuah delegasi, arti kasarnya: "Saya tidak tahu alamat IP dari www.wikipedia.org, tapi saya "tahu" bahwa server DNS di 204.74.112.1 memiliki informasi tentang domain org." 
  • Recursor DNS lokal kemudian bertanya kepada server DNS (yaitu: 204.74.112.1) pertanyaan yang sama seperti yang diberikan kepada root server. "apa alamat IP dari www.wikipedia.org?". (umumnya) akan didapatkan jawaban yang sejenis, "saya tidak tahu alamat dari www.wikipedia.org, tapi saya "tahu" bahwa server 207.142.131.234 memiliki informasi dari domain wikipedia.org." 
  • Akhirnya, pertanyaan beralih kepada server DNS ketiga (207.142.131.234), yang menjawab dengan alamat IP yang dibutuhkan.
    Proses ini menggunakan pencarian rekursif (recursion / recursive searching). 

Pengertian pendaftaran domain dan glue records 

Membaca contoh diatas, Anda mungkin bertanya: "bagaimana caranya DNS server 204.74.112.1 tahu alamat IP mana yang diberikan untuk domain wikipedia.org?" Pada awal proses, kita mencatat bahwa sebuah DNS recursor memiliki alamat IP dari para root server yang (kurang-lebih) didata secara explisit (hard coded). Mirip dengan hal tersebut, server nama (name server) yang otoritatif untuk top-level domain mengalami perubahan yang jarang. 
Namun, server nama yang memberikan jabawan otorisatif bagi nama domain yang umum mengalami perubahan yang cukup sering. Sebagai bagian dari proses pendaftaran sebuah nama domain (dan beberapa waktu sesudahnya), pendaftar memberikan pendaftaran dengan server nama yang akan mengotorisasikan nama domain tersebut; maka ketika mendaftar wikipedia.org, domain tersebut terhubung dengan server nama gunther.bomis.com dan zwinger.wikipedia.org di pendaftar .org. Kemudian, dari contoh di atas, ketika server dikenali sebagai 204.74.112.1 menerima sebuah permintaan, DNS server memindai daftar domain yang ada, mencari wikipedia.org, dan mengembalikan server nama yang terhubung dengan domain tersebut. 
Biasanya, server nama muncul berdasarkan urutan nama, selain berdasarkan alamat IP. Hal ini menimbulkan string lain dari permintaan DNS untuk menyelesaikan nama dari server nama; ketika sebuah alamat IP dari server nama mendapatkan sebuah pendaftaran di zona induk, para programmer jaringan komputer menamakannya sebuah glue record (daftar lekat???) 

DNS dalam Penerapannya 

Ketika sebuah aplikasi (misalkan web broswer), hendak mencari alamat IP dari sebuah nama domain, aplikasi tersebut tidak harus mengikuti seluruh langkah yang disebutkan dalam teori diatas. Kita akan melihat dulu konsep caching, lalu mengertikan operasi DNS di "dunia nyata". 

Caching dan masa hidup (caching and time to live) 

Karena jumlah permintaan yang besar dari sistem seperti DNS, perancang DNS menginginkan penyediaan mekanisme yang bisa mengurangi beban dari masing-masing server DNS. Rencana mekanisnya menyarankan bahwa ketika sebuah DNS resolver (klien) menerima sebuah jawaban DNS, informasi tersebut akan di cache untuk jangka waktu tertentu. Sebuah nilai (yang di-set oleh administrator dari server DNS yang memberikan jawaban) menyebutnya sebagai time to live (masa hidup), atau TTL yang mendefinisikan periode tersebut. Saat jawaban masuk ke dalam cache, resolver akan mengacu kepada jawaban yang disimpan di cache tersebut; hanya ketika TTL usai (atau saat administrator mengosongkan jawaban dari memori resolver secara manual) maka resolver menghubungi server DNS untuk informasi yang sama. 

Waktu propagasi (propagation time) 

Satu akibat penting dari arsitektur tersebar dan cache adalah perubahan kepada suatu DNS tidak selalu efektif secara langsung dalam skala besar/global. Contoh berikut mungkin akan menjelaskannya: Jika seorang administrator telah mengatur TTL selama 6 jam untuk host www.wikipedia.org, kemudian mengganti alamat IP dari www.wikipedia.org pada pk 12:01, administrator harus mempertimbangkan bahwa ada (paling tidak) satu individu yang menyimpan cache jawaban dengan nilai lama pada pk 12:00 yang tidak akan menghubungi server DNS sampai dengan pk 18:00. Periode antara pk 12:00 dan pk 18:00 dalam contoh ini disebut sebagai waktu propagasi (propagation time), yang bisa didefiniskan sebagai periode waktu yang berawal antara saat terjadi perubahan dari data DNS, dan berakhir sesudah waktu maksimum yang telah ditentukan oleh TTL berlalu. Ini akan mengarahkan kepada pertimbangan logis yang penting ketika membuat perubahan kepada DNS: tidak semua akan melihat hal yang sama seperti yang Anda lihat. RFC1537 dapat membantu penjelasan ini. 

DNS di dunia nyata 

Di dunia nyata, user tidak berhadapan langsung dengan DNS resolver - mereka berhadapan dengan program seperti web brower (Mozilla Firefox, Safari, Opera, Internet Explorer, Netscape, Konqueror dan lain-lain dan klien mail (Outlook Express, Mozilla Thunderbird dan lain-lain). Ketika user melakukan aktivitas yang meminta pencarian DNS (umumnya, nyaris semua aktivitas yang menggunakan Internet), program tersebut mengirimkan permintaan ke DNS Resolver yang ada di dalam sistem operasi. 
DNS resolver akan selalu memiliki cache (lihat diatas) yang memiliki isi pencarian terakhir. Jika cache dapat memberikan jawaban kepada permintaan DNS, resolver akan menggunakan nilai yang ada di dalam cache kepada program yang memerlukan. Kalau cache tidak memiliki jawabannya, resolver akan mengirimkan permintaan ke server DNS tertentu. Untuk kebanyakan pengguna di rumah, Internet Service Provider(ISP) yang menghubungkan komputer tersebut biasanya akan menyediakan server DNS: pengguna tersebut akan mendata alamat server secara manual atau menggunakan DHCP untuk melakukan pendataan tersebut. Jika administrator sistem telah mengkonfigurasi sistem untuk menggunakan server DNS mereka sendiri, DNS resolver umumnya akan mengacu ke server nama mereka. Server nama ini akan mengikuti proses yang disebutkan di Teori DNS, baik mereka menemukan jawabannya maupun tidak. Hasil pencarian akan diberikan kepada DNS resolver; diasumsikan telah ditemukan jawaban, resolver akan menyimpan hasilnya di cache untuk penggunaan berikutnya, dan memberikan hasilnya kepada software yang meminta pencarian DNS tersebut. 
Sebagai bagian akhir dari kerumitan ini, beberapa aplikasi seperti web browser juga memiliki DNS cache mereka sendiri, tujuannya adalah untuk mengurangi penggunaan referensi DNS resolver, yang akan meningkatkan kesulitan untuk melakukan debug DNS, yang menimbulkan kerancuan data yang lebih akurat. Cache seperti ini umumnya memiliki masa yang singkat dalam hitungan 1 menit. 

Penerapan DNS lainnya 

Sistem yang dijabarkan diatas memberikan skenario yang disederhanakan. DNS meliputi beberapa fungsi lainnya: 
  • Nama host dan alamat IP tidak berarti terhubung secara satu-banding-satu. Banyak nama host yang diwakili melalui alamat IP tunggal: gabungan dengan pengasuhan maya (virtual hosting), hal ini memungkinkan satu komputer untuk malayani beberapa situs web. Selain itu, sebuah nama host dapat mewakili beberapa alamat IP: ini akan membantuk toleransi kesalahan (fault tolerance dan penyebaran beban (load distribution), juga membantu suatu situs berpindah dari satu lokasi fisik ke lokasi fisik lainnya secara mudah. 
  • Ada cukup banyak kegunaan DNS selain menerjemahkan nama ke alamat IP. Contoh:, agen pemindahan surat Mail transfer agents(MTA) menggunakan DNS untuk mencari tujuan pengiriman E-mail untuk alamat tertentu. Domain yang menginformasikan pemetaan exchange disediakan melalui rekod MX (MX record) yang meningkatkan lapisan tambahan untuk toleransi kesalahan dan penyebaran beban selain dari fungsi pemetaan nama ke alamat IP. 
  • Kerangka Peraturan Pengiriman (Sender Policy Framework) secara kontroversi menggunakan keuntungan jenis rekod DNS, dikenal sebagai rekod TXT. 
  • Menyediakan keluwesan untuk kegagalan komputer, beberapa server DNS memberikan perlindungan untuk setiap domain. Tepatnya, tigabelas server akar (root servers) digunakan oleh seluruh dunia. Program DNS maupun sistem operasi memiliki alamat IP dari seluruh server ini. Amerika Serikat memiliki, secara angka, semua kecuali tiga dari server akar tersebut. Namun, dikarenakan banyak server akar menerapkan anycast, yang memungkinkan beberapa komputer yang berbeda dapat berbagi alamat IP yang sama untuk mengirimkan satu jenis services melalui area geografis yang luas, banyak server yang secara fisik (bukan sekedar angka) terletak di luar Amerika Serikat. 
DNS menggunanakn TCP dan UDP di port komputer 53 untuk melayani permintaan DNS. Nyaris semua permintaan DNS berisi permintaan UDP tunggal dari klien yang ddikuti oleh jawaban UDP tunggal dari server. Umumnya TCP ikut terlibat hanya ketika ukuran data jawaban melebihi 512 byte, atau untuk pertukaaran zona DNS zone transfer

Jenis-jenis catatan DNS 

Beberapa kelompok penting dari data yang disimpan di dalam DNS adalah sebagai berikut: 
  • A record atau catatan alamat memetakan sebuah nama host ke alamat IP 32-bit (untuk IPv4). 
  • AAAA record atau catatan alamat IPv6 memetakan sebuah nama host ke alamat IP 128-bit (untuk IPv6). 
  • CNAME record atau catatan nama kanonik membuat alias untuk nama domain. Domain yang di-alias-kan memiliki seluruh subdomain dan rekod DNS seperti aslinya. 
  • '[MX record]] atau catatan pertukaran surat memetakan sebuah nama domain ke dalam daftar mail exchange server untuk domain tersebut. 
  • PTR record atau catatan penunjuk memetakan sebuah nama host ke nama kanonik untuk host tersebut. Pembuatan rekod PTR untuk sebuah nama host di dalam domain in-addr.arpa yang mewakili sebuah alamat IP menerapkan pencarian balik DNS (reverse DNS lookup) untuk alamat tersebut. Contohnya (saat penulisan / penerjemahan artikel ini), www.icann.net memiliki alamat IP 192.0.34.164, tetapi sebuah rekod PTR memetakan ,,164.34.0.192.in-addr.arpa ke nama kanoniknya: referrals.icann.org. 
  • NS record atau catatan server nama memetakan sebuah nama domain ke dalam satu daftar dari server DNS untuk domain tersebut. Pewakilan bergantung kepada rekod NS. 
  • SOA record atau catatan otoritas awal (Start of Authority) mengacu server DNS yang mengediakan otorisasi informasi tentang sebuah domain Internet. 
  • SRV record adalah catatan lokasi secara umum. 
  • Catatan TXT mengijinkan administrator untuk memasukan data acak ke dalam catatan DNS; catatan ini juga digunakan di spesifikasi Sender Policy Framework. 
Jenis catatan lainnya semata-mata untuk penyediaan informasi (contohnya, catatan LOC memberikan letak lokasi fisik dari sebuah host, atau data ujicoba (misalkan, catatan WKS memberikan sebuah daftar dari server yang memberikan servis yang dikenal (well-known service) seperti HTTP atau POP3 untuk sebuah domain. 

Nama domain yang diinternasionalkan 

Nama domain harus menggunakan satu sub-kumpulan dari karakter ASCII, hal ini mencegah beberapa bahasa untuk menggunakan nama maupun kata lokal mereka. ICANN telah menyetujui Punycode yang berbasiskan sistem IDNA, yang memetakan string Unicode ke karakter set yang valid untuk DNS, sebagai bentuk penyelesaian untuk masalah ini, dan beberapa registries sudah mengadopsi metode IDNS ini. 

Perangkat lunak DNS 

Beberapa jenis perangakat lunak DNS menerapkan metode DNS, beberapa diantaranya: 
  • BIND (Berkeley Internet Name Domain) 
  • djbdns (Daniel J. Bernstein's DNS) 
  • MaraDNS
  • QIP (Lucent Technologies) 
  • NSD (Name Server Daemon) 
  • PowerDNS
  • Microsoft DNS (untuk edisi server dari Windows 2000 dan Windows 2003) 
  • Utiliti berorientasi DNS termasuk: 
  • dig (the domain information groper) 

Pengguna legal dari domain 

Pendaftar (registrant) 

Tidak satupun individu di dunia yang "memiliki" nama domain kecuali Network Information Centre (NIC), atau pendaftar nama domain (domain name registry). Sebagian besar dari NIC di dunia menerima biaya tahunan dari para pengguna legal dengan tujuan bagi si pengguna legal menggunakan nama domain tersebut. Jadi sejenis perjanjian sewa-menyewa terjadi, bergantung kepada syarat dan ketentuan pendaftar. Bergantung kepada beberpa peraturan penamaan dari para pendaftar, pengguna legal dikenal sebagai "pendaftar" (registrants) atau sebagai "pemegang domain" (domain holders) 
ICANN memegang daftar lengkap untuk pendaftar domain di seluruh dunia. Siapapun dapat menemukan pengguna legal dari sebuah domain dengan mencari melalui basis data WHOIS yang disimpan oleh beberpa pendaftar domain. 
Di (lebih kurang) 240 country code top-level domains (ccTLDs), pendaftar domain memegang sebuah acuan WHOIS (pendaftar dan nama server). Contohnya, IDNIC, NIC Indonesia, memegang informasi otorisatif WHOIS untuk nama domain .ID. 
Namun, beberapa pendaftar domain, seperti VeriSign, menggunakan model pendaftar-pengguna. Untuk nama domain .COM dan .NET, pendaftar domain, VeriSign memegang informasi dasar WHOIS )pemegang domain dan server nama). Siapapun dapat mencari detil WHOIS (Pemegang domain, server nama, tanggal berlaku, dan lain sebagainya) melalui pendaftar. 
Sejak sekitar 2001, kebanyakan pendaftar gTLD (.ORG, .BIZ, .INFO) telah mengadopsi metode penfatar "tebal", menyimpan otoritatif WHOIS di beberapa pendaftar dan bukan pendaftar itu saja. 

Kontak Administratif (Administrative Contact) 

Satu pemegang domain biasanya menunjuk kontak administratif untuk menangani nama domain. Fungsi manajemen didelegasikan ke kontak administratif yang mencakup (diantaranya): 
keharusan untuk mengikuti syarat dari pendaftar domain dengan tujuan memiliki hak untuk menggunakan nama domain 
otorisasi untuk melakukan update ke alamat fisik, alamat email dan nomor telefon dan lain sebagainya via WHOIS

Kontak Teknis (Technical Contact) 

Satu kontak teknis menangani server nama dari sebuah nama domain. Beberapa dari banuak fungsi kontak teknis termasuk: 
  • memastikan bahwa konfigurasi dari nama domain mengikuti syarat dari pendaftar domain 
  • update zona domain 
  • menyediakan fungsi 24x7 untuk ke server nama (yang membuat nama domain bisa diakses) 

Server Nama (Name Servers) 

Disebut sebagai server nama otoritatif yang mengasuh zona nama domain dari sebuah nama domain. 

Politik 

Banyak penyelidikan telah menyuarakan kritik dari metode yang digunakan sekarang untuk mengatur kepemilikan domain. Umumnya, kritik mengklaim penyalahgunaan dengan monopoli, seperti VeriSign Inc dan masalah-masalah dengan penunjukkan dari top-level domain (TLD). Lembaga international ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers) memelihara industri nama domain.
Read More

Friday 15 July 2016

Instalasi dan Konfigurasi DNS Server Debian 8.5

Leave a Comment

Pengertian 

DNS (Domain Name System, bahasa Indonesia: Sistem Penamaan Domain) adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surat elektronik (email) untuk setiap domain.
DNS menyediakan servis yang cukup penting untuk Internet, bilamana perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih untuk menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber universal (URL) dan alamat e-mail. DNS menghubungkan kebutuhan ini.Latar Belakang 
Seiring dengan perkembangan komputer dan perangkat sejenisnya. Maka sekarang ini cukup jarang penggunaan media konvensional yang mayoritas terlalu banyak menguras sumber daya, karenanya kebanyakan orang beralih ke media elektronik yang lebih simpel dan tidak banyak menguras sumber daya. Meski begitu antara media satu dengan lainnya masihlah belum terhubung sepenuhnya, sehingga untuk pertukaran informasi masihlah cukup sulit dilakukan tanpa Program tambahan. Terlebih lagi dengan adanya jenis teknologi yang berbeda antara masing-masing media, seperti perbedaan platform, hardware dan sebagainya. Maka dari itulah diperlukan protokol yang bisa digunakan sebagai jalan agar antar media ini dapat saling terhubung, salah satunya adalah protokol yang ditawarkan FTP Server. FTP Server ini  berfungsi menghubungkan penyimpanan antara satu host ke host lainnya sehingga dapat saling bertukar data berupa file dan sejenisnya.

Persiapan Alat dan Bahan

  1. Komputer Server yang terinstall Debian Server baik sebagai sistem operasi dasar atau di dalam VM.
  2. Komputer atau laptop admin yang akan digunakan untuk remote ketika konfigurasi dan menginstal Samba Server.

Tahap Pelaksanaan

1. Pertama-tama masuk ke Debian yang akan diinstall DNS Server. Tentunya dengan menggunakan user root.
2. Setelah itu kita install daemon untuk DNS Server, yakni bind9. Syntaxnya apt-get install bind9
3. Setelah terinstall kita langsung masuk ke konfigurasi. Untuk kemudahan konfigurasi, kita masuk ke folder letak file-file konfigurasi dulu.
4. Lalu file yang pertama diedit adalah named.conf.local
File ini berisi pengaturan zone untuk DNS.
5.    Selanjutnya masukkan syntax tambahan berikut ini di bawahnya:
zone “smkn1kediri-lucky.sch.id” {
type master;
file “/etc/bind/db.forward”;
};
zone “107.168.192.in-addr.arpa” {
type master;
file “/etc/bind/db.reverse”;
};


Keterangan:
•    zone “smkn1kediri-lucky.sch.id” {
Merupakan awal dari zona smkn1kediri-lucky.sch.id. Segala sesuatu yang berhubungan dengan zona smkn1kediri-lucky.sch.id harus ditulis di dalam tanda kurung kurawal ( {.....} ) dalam artian pengaturan dan detail properties dari Zona tersebut.
•    type master;
Baris ini untuk deklarasi bahwa server menjadi primary atau master NS. Jika anda ingin membangun Secondary NS perintahnya menjadi type slave;
Untuk Caching NS perintahnya menjadi type hint;
•    file "/etc/bind/db.forward”;
Mendefinisikan nama file record (forward) dari zona lucky.com.
    };
Akhir dari sebuah zona selalu ditutup dengan };
•    zone “107.168.192.in-addr.arpa” {
•    Awal dari zona reverse. Merupakan kebalikan network address dari zona smkn1kediri-lucky.sch.id. Network address smkn1kediri-lucky.sch.id adalah 192.168.107.0, ambil 3 oktet terdepan kemudian tulis terbalik menjadi 107.168.192 kemudian ditambahkan in-addr.arpa maka hasilnya menjadi 107.168.192.in-addr.arpa. bedanya untuk yang file “/etc/bind/db.reverse”; itu mendefinisikan nama file record (reverse) dari zona 107.168.192.in-addr.arpa.
•    Sisanya sama dengan yang sebelumnya.
6. Selanjutnya kita mensetting pengaturan untuk daftar DNS Forwarder dan DNS Reverse. Pertama-tama kita copy file untuk konfigurasi DNS Forwarder dari file db.local.
Kemudian untuk konfigurasi DNS Reverse mengkopi dari file db.127.
7. Lalu kita edit file dari DNS Forwarder.
Sesuaikan menjadi seperti ini. Untuk yang ini pengaturan untuk domain smkn1kediri-lucky.sch.id, lalu untuk ip nameservernya 192.168.107.10, ip untuk web server 192.168.107.2, ip untuk email server 192.168.107.3, lalu untuk ftp server sama dengan web server, terakhir portal memiliki ip 192.168.107.5.


Keterangan :
Parameter
Keterangan
@
Bagian ini merupakan zona (domain) yang telah didefinisikan di file named.conf.local.
Dalam hal ini @ adalah smkn1kediri-lucky.sch.id. Kita juga dapat menggantikan simbol @ dengan smkn1kediri-lucky.sch.id.
SOA
(Start Of Authority)

Sebagai tanda dari awal zone dan mendefinisikan parameter yang berhubungan (mempengaruhi) seluruh zona
NS (Name Server)
Menentukan DNS Server yang bertanggung jawab menangani domain
A
(Address)
Memetakan hostname ke IP
PTR
(Pointer)
Memetakan IP ke Hostname
MX
(Mail Exchanger)
Menentukan mail server yang digunakan oleh domain
CNAME
(Canonical Name)
Merupakan nama alias dari nama host
(misal : smkn1kediri-lucky.sch.id merupakan CNAME dari smkn1kediri-lucky.sch.id)
2          ; Serial
Nomor seri dari berkas zona,yang akan digunakan jika kita membuat DNS
Master da Slave. Jika nomor seri di DNS Master lebih besar dari DNS
Slave,maka DNS Master akan mentransfer seluruh pengaturan zona ke
DNS Slave. (setiap melakukan perubahan nomor serial harus dinaikkan) Sebenarnya serial boleh ditulis dengan angka biasa,tetapi pada umumnya admin lebih sering menggunakan tanggal dengan format
YYYYMMDDhhmm untuk memudahkan mengingat terakhir konfigurasi.
604800 ; Refresh
Mendeklarasikan selang waktu ( dalam detik ) yang diperlukan oleh DNS
Slave untuk melakukan pengecekan terhadap perubahan file zona di DNS Master.Secondary server akan melakukan pengecekan serial number untuk mengetahui apakah ada perubahan file zona. Jika ada perubahan serial maka dilakukan zona transfer ( copy file ).
86400 ; Retry
Menentukan berapa lama ( dalam detik ) secondary server menunggu  untuk  mengulangi pengecekan terhadap primary server apabila primary server tidak memberikan respon pada saat proses Refresh. Jangan menggunakan nilai retry yang terlalu kecil karena pengulangan dalam waktu singkat tidak menghasilkan apa-apa.
2419200             ; Expire
Menentukan berapa lama  file zona dipertahankan pada secondary server apabila secondary server tidak dapat melakukan zona refresh. Apabila setelah masa expire, secondary server tidak dapat melakukan zona refresh maka secondary server akan menghapus file zona miliknya.Sebaiknya nilai expire cukup besar ( lebih dari 30 hari ) .
604800 )             ;
Negative Cache TTL

Waktu (detik) yang akan menentukan lamanya informasi negatif disimpan di dalam cache server. Misalnya apabila server kita memberitahukan bahwa tidak ada host tkj.smkn1kediri.edu,maka informasi ini akan disimpan di dalam cache server DNS
Beberapa keterangan akan digunakan pada konfigurasi DNS reverse nanti.
8. Untuk selanjutnya kita mengedit file yang akan digunakan untuk DNS Reverse.

Sesuaikan pengaturannya seperti ini. Untuk Reverse kita cuma perlu mendeklarasikan NS kemudian setelah itu cuma memberi pengaturan Pointer untuk mengarahkan ip-ip dari sub domain server seperti ini.
9. Setelah itu kita mengatur pengaturan perangkat jaringan dari server agar mendapatkan ip DNS sama seperti yang kita setting tadi. Caranya kita edit file resolv.conf berada pada direktori /etc/.
Ubah isi file menjadi seperti ini. Ip di bawah ini merupakan ip dari DNS Server, lalu untuk domainnya sesuaikan dengan domain jaringan PC server.
Jika terkoneksi dengan internet, tambahkan juga ip DNS dari ISP.
Lalu sesuaikan juga pengaturan jaringan. Untuk yang dibawah ini saya menggunakan IP Alias tambahan untuk sub domain yang lain.
10. Lalu terakhir restart semua service yang berkaitan.

11. Tambahkan juga pengaturan DNS server di client jika terkoneksi dalam satu jaringan. Namun jika DHCP melewati mikrotik atau router, maka kita harus memasukkan IP DNS Server kita pada pihak yang membuat server DHCP. Untuk yang ini merupakan contohnya melalui Router. Kita tambahkan list DNS pada static mode agar dapat menampung multi server DNS.
12. Jika sudah berhasil maka seharusnya domain bisa diakses melalui domain name atau URL nya seperti ini.


Hasil dan Kesimpulan

Dengan ini DNS Server pada Debian sudah terintstall dan dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan. Untuk penambahan domain tinggal menyesuaikan dengan virtual host yang akan dibuat. Setelah itu tinggal memasukkannya ke dalam pengaturan DNS forwarder dan DNS Reverse. Dengan ini apabila ada client yang ingin mengakses Server yang kita buat, Client tersebut tidak perlu memasukkan ip lagi namun cukup memasukkan domain yang sudah kita buat dan langsung mengetikkan URL tersebut di Browser atau aplikasi pengakses lainnya sesuai protokol yang diakses.

Referensi

Read More

Thursday 14 July 2016

Instalasi dan Konfigurasi Mail dan Web-mail Server Debian 8.5

Leave a Comment
Assalamu'alaikum Wr.Wb

Dalam postingan kali ini saya akan membahas sedikit tentang bagaimana cara melakukan konfigurasi MailServer dan WebMail di Debian. Yak silahkan langsung saja simak berikut ini
A. Pengertian
Mail Server merupakan sebuah aplikasi yang dapat digunakan untuk mengirim dan menerima email dalam jaringan lokal maupun internet, selain itu Mail Server juga dapat mleakukan foward email ke Mail Server yang lainnya untuk dikirim. Untuk dapat mengirimkan Email, sebuah Mail Server harus mempunyai sebuah MTA (Mail Transport Agen) yang berada di dalamnya. Fungsi utamanya yaitu mengirimkan email dari Mail. Selain untuk mengirimkan email, Mail server juga berfingsi untuk menerima email yaitu dengan menggunakan protokol POP atau IMAP.
Sedangkan Webmail Server merupakan sarana yang memungkinkan user dapat mengakses email melalui web. Dalam kata lain webmail server merupakan interface sebuah email yang berada di dalam web sehingga jika membuka email tersebut kita harus membuka web terlebih dahulu dengan koneksi internet dan ini berbasis web

B. Latar Belakang
Hal yang melatar belakangi kegiatan ini yaitu Email dapat berfungsi untuk menghemat pengeluaran kertas, karena pada saat ini Email memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan Mail / surat yang berada di kantor pos karena Email selain dapat menghemat kertas dalam segi pengiriman juga cepat dan efisien, maka dari itu terciptalah Mail Server Dan Web Mail

C. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini yaitu kita dapat melakukan konfigurasi Mail Server & Web Mail dan kita juga dapat mengelola Mail Server kita.

D. Alat dan Bahan
  • PC / Laptop
  • PC Server yang terisntal OS Debian
  • Akses Internet
E. Tahapan Pelaksanaan
Konfigurasi Mail Server
1. Langkah yang pertama kali yaitu kita harus mengistall paket aplikasi yang dibutuhkan seperti postfix, courier-pop courier-imap dengan cara
 #apt-get install postfix courier-pop courier-imap

2. Setelah itu akan muncul gambar seperti dibawah ini, kita klik Ok
3. Setelah itu kita pilih Intenet Site
4. Langkah selanjutnya yaitu kita memasukkan domain yang akan kita gunakan untuk alamat Mail Server kita
5. Kemudian akan muncul gambar dibawah ini kita pilih OK
6. Setelah itu langkah selanutnya yaitu kita membuat direktory mail server dengan cara
 #maildirmake /etc/skel/Maildir/ 
Catatan : Huruf M harus besar 

7. Setelah itu kita edit file main.cf yang berada di /etc/postfix dengan perintah
 #nano /etc/postfix/main.cf
 8. Langkah berikutnya yaitu memasukkan home_mailbox = Maildir/ di bagian paling bawah seperti gambar dibawah ini

9. Setelah itu hal yang perlu kita lakukan yaitu konfigurasi ulang postfix dengan perintah
 #dpkg-reconfigure postfix
10. Setelah itu maka akan muncul gambar seperti dibawah ini, kita piloh OK
11. Setelah itu kita pilih Internet Site
12. Selanjutnya kita memasukkan lagi nama domain yang akan kita gunakan untuk mail server
13. Setelah itu akan muncul tampilan dimana kita diminta untuk memasukkan postmaster, kita kosongkan saja
14. Kemudian akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini, untuk alamat - alamat penerima tidak perlu ditambahkan apapun.
15. Kemudian akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini, kita pilih NO
16. Setelah itu akan muncul tampilan "Local Network" seperti gambar dibawah ini, kemudian kita tambahkan 0.0.0.0/0 pada akhir baris
17. Kemudian akan muncul tampilan "Use procmail for local delivery" seperti gambar dibawah ini, kemudin kita pilih NO
18. Setelah itu akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini, kita kasih 0 saja secara default
19. Pada langkah seperti gambar dibawah ini, langsung saja pilih OK
20. Kemudian pada tampilan seperti dibawah ini kita disuruh untuk memilih ip version untuk internet protokol, kita pilih yang ipv4
21. Kemudian jika sudah, maka kita harus menambahkan user, untuk menambahkan user yaitu dengan perintah "adduser <spasi>nama user yang ingin dibuat" setelah itu masukkan password untuk user yang dibuat tadi, kemudian kita masukkan ulang password yang telah kita buat tadi, setelah itu isikn data tadanya seperti Fullname dan sebagainya seperti gambar dibawah ini
22. Setelah itu kita tambahkan user 1 lagi, caranya sama seperti tadi
23. Jika semuanya sudah, maka langkah selanjutnya kita menambahkan konfigurasi pada file db yang kita buat sebelumnya di konfigurasi DNS server yaitu dengan perintah
 #nano /etc/bind/db.farid
24. Kemudian kita masukkan data seperti ini
 mail     IN     A     IP server kita
25. Setelah itu kita edit juga file db.192 dengan perintah
 #nano /etc/bind/db.192
Kemudian simpan dengan cara menekan tombol "CTRL +X" kemudian Y kemudian Enter
26. Langkah selnjtunya yaitu kita memasukkan ini
 Oktet terakhir IP kita     IN     PTR     mail.nama domain kita
seperti gambr dibawah ini
Kemudian simpan dengan cara menekan tombol "CTRL +X" kemudian Y kemudian Enter
27. Setelah itu kita restart paket aplikasi seperti "postfix, courier-pop courier-imap dan bind9 dengan perintah
 #service postfix restart
#service courier-pop restart
#service courier-imap restart
#service bind9 restart
KONFIGURASI WEB MAIL
1. Setelah kita mengkonfigurasi MAIL SERVER langkah berikutnya yaitu kita melakukan konfigurasi Web Mail, langkah pertama yaitu kita menginstall aplikasinya yaitu squirrelmail dengan perintah
  #apt-get install squirrelmail
2. Kemudian setelah instalasi selesai, langkah berikutnya yaitu kita mengedit file apache2.conf yang berada di /etc/apache2/apache2.conf dengan perintah
 #nano /etc/apache2/apache2.conf

3. Kemudian isikan Include "/etc/squirrelmail/apache.conf di bagian paling bawah
Kemudian simpan dengan cara menekan tombol "CTRL +X" kemudian Y kemudian Enter
4. Setelah itu kita edit file apache.conf yang lokasinya berada di /etc/squirrelmail/ dengan perintah
 #nano /etc/squirrelmail/apache.conf
5. Kemudian kita ubah konfigurasinya menjadi seperti gambar dibawah ini


 Keterangan :
1. langkah pertama hapus tanda pagar di belakang <VirtualHost 1.2.3.4> sampai </Virtualhost>
2. Ubah angka 1.2.3.4 menjadi *:80
3. Ubah webmail.domain.com menjadi mail.domain anda
DocumentRoot merupakan tempat menyimpan data mail server anda
Kemudian simpan dengan cara menekan tombol "CTRL +X" kemudian Y kemudian Enter
6. Setelah itu restart paket aplikasi apache2 dengan perintah
 #service apache2 restart
7. Kemudian buat semacam sortcut dari direktori /usr/share/squirrelmail/ ke direktori /var/www/mail dengan perintah
 #ln -s /usr/share/squirrelmail/ /var/www/mail
8. Setelah semunya selesai kita lanjutkan buka di web browser client dan kemudian ketikkan mail.domain anda. Jika berhasil maka akan sama seperti gambar dibawah ini
9. Kemudian kita coba untuk mengirimkan pesan, pertama login dulu dengan user yang sudah kita buat tadi.
10. Kemudian klik Compose untuk mengirimkan
11. Kemudian kita kita isikan data seperti gambar dibawah ini yaitu, User1 ingin mengirimkan email ke User2 yaitu dengan cara form To kita isikan "user email@nama domain mail server" seperti gambar dibawah ini kemudian klik "Send" untuk mengirimkan

12. Setelah itu kita cek di user satunya yang kita buat tadi apakah emailnya terkirim atau belum, dengan caranya yaitu kita login dengan user yang lain yang kita buat tadi kemudian lihat apakah ada INBOX yang masuk, jika ada maka pengiriman berhasil
Login Dengan User lain
SELESAI


F. Referensi
Buku Debian Server Ver-BLC Telkom

G. Kesimpulan dan Hasil
Kesimpulan dari kegiatan ini yaitu kita daapt melakukan konfigurasi Mail Server Dan Web Mail yang dapat memungkinkan pengguna untuk mengirimkan email ke pengguna lain dengan mudah dan cepat, serta email juga bermanfaat untuk menghemat penggunaan kertas. Dalam melakukan konfigurasi Mail Server dan Web Mail ini kita harus melakukannya dengan sangat teliti dan berhati hati dalam melakukan konfigurasinya.

Itu tadi merupakan langkah langkah dalam melakukan konfigurasi Mail Server dan Web Mail, Sekian dari saya apabila kalian melakukan konfigurasi ada masalah atau kendala silakan tanyakan di kolom komentar. Terimakasih
Wassalamu'alaikum Wr.Wb
Read More