Pengertian
SSH (Secure Shell) merupakan layanan jaringan Server yang memungkinkan dua pihak bertukar data atau informasi secara aman dengan protocol pengamanan antara masing-masing pihak dengan enckripsi key yang saling berpasangan. Dalam pengaplikasiannya pada sisi server harus terinstall Daemon SSH Server dan pada sisi client harus terinstall Daemon SSH Client. Untuk lebih lengkapnya tentang SSH bisa baca disini.
Latar Belakang
Modern ini seiring dengan berkembangnya ilmu komunikasi melalui internet, semakin meningkatkan pula resiko pengiriman informasi melalui internet. Bayangkan saja, kini sudah hampir seluruh dunia ini memiliki akses ke internet. Bersamaan dengan itu kini internet menjadi tempat yang sangat berbahaya bagi informasi-informasi penting yang akan dikirim lewat internet. Maka dari itu dibutuhkan adanya saluran aman untuk mengirim data dengan sistem enkripsi point to point atau secara langsung antar host ke host. Dengan adanya SSH inilah kita bisa membuat jalur koneksi aman dengan enkripsi yang hanya bisa diartikan oleh sisi client dan server saja, sehingga meskipun data tercuri, masih ada enkripsi yang akan cukup sulit untuk dipecahkan.
Tujuan
- Membangun saluran aman untuk komunikasi atau pengiriman data.
- Membuat otentifikasi antara client dan server sehingga data terkirim pada tujuan yang pasti.
Persiapan Alat dan Bahan
- Komputer Server yang terinstall Debian Server baik sebagai sistem operasi dasar atau di dalam VM.
- Komputer atau laptop admin yang akan digunakan untuk konfigurasi Server SSH.
Tahap Pelaksanaan
- Pertama-tama kita buka dulu server Debian, login sebagai user root. Karena pada konfigurasi ini kita memerlukan autentifikasi dari user root, jadi jika menggunakan user root akan memudahkan saat konfigurasi.
- Lalu kita install Daemon dari SSH dengan menggunakan synntax.
apt-get install ssh
Jika ada notifikasi pertanyaan masukkan y kemudian tekan enter untuk menyetujui. Karena hal ini merupakan konfirmasi instalasi software dari Daemon. - Sebenarnya dengan ini SSH Server sudah bisa diremote, namun masih menggunakan pengaturan default. Karena pengaturan default itu tidak begitu aman karena masing-masing orang bisa tahu, maka kita ubah dulu pengaturannya. Langsung masuk konfigurasi ssh dengan mengedit file sshd_config pada /etc/ssh/. Kita buka pakai nano syntax lengkapnya nano /etc/ssh/sshd_config
- Lalu pada file terbuka tadi kita cari bagian # Port 22. Hilangkan tanda hash (#) untuk mengaktifkan pengubahan port untuk koneksi SSH. Lalu bila berkenan ubah nilai 22 menjadi apapun yang mana nantinya akan menjadi port untuk koneksi SSH. Bila tanda hash tadi tidak dihilangkan, maka port yang dipakai akan tetap port default, yakni port 22.
- Lalu pengaturan selanjutnya adalah mengubah remote login agar bisa dimasukki oleh user root. Cari baris yang berisi PermitRootLogin without-password. Untuk membuat remote SSH Server bisa dilogin menggunakan user root, ubah without-password menjadi yes.
Berikut ini gambar ketika sudah diedit.
Kemudian setelah itu simmpan file konfigurasi tadi.
Hasil dan Kesimpulan
- Dengan ini Server SSH sudah bisa diakses dan digunakan sesuai kebutuhan. Untuk penambahan konfigurasi bisa dilakukan apabila memang memerlukannya.
- Kesimpulannya SSH Server ini meskipun suatu jaringan yang aman yang bisa dikategorikan sebagai jaringan private, namun tetap saja SSH ini masih membutuhkan jaringan penopang sperti internet selama Server SSH belum memiliki perangkat penopang independen.
0 comments:
Post a Comment