Saturday 17 September 2016

Konfigurasi Routing Statik pada Mikrotik RouterBoard750

Leave a Comment

Judul

  1. Pengertian
    Router
    adalah perangkat jaringan yang berfungsi meneruskan paket data antar tiap-tiap computer dalam jaringan. Router berfungsi mengarahkan dalam jaringan internet. Paket data biasnya akan diteruskan antar satu router dengan router lainnya yang kemudian melewati jaringan internasional hingga sampai ke tujuannya.
    Router terkoneksi pada dua data line atau lebih yang berasak dari jaringan yang berbeda. Ketika paket data datang dari salah satu data line, router kemudian mengidentifikasi informasi rinci dari data yang kemudian menentukan tujuan akhir dari data tersebut yang kemudian mencari rute selanjutnya dari data. Setelah itu router akan menggunakan data pada routing table untuk mencari rute terbaik untuk menujukan data tersebut.

    Sedangkan
    Routing merupakan proses memilih rute terbaik dalam jaringan. Routing dapat diterapkan dalam berbagai jenis jaringan.

  1. Maksud dan Tujuan

  1. Penerapan algoritma routing statik pada Mikrotik.
  2. Menyambungkan beberapa jaringan dengan routing protocol static pada mikrotik.
  1. Latar Belakang

    Jumlah jaringan yang terus meningkat dan juga jenis jaringan yang semakin berkembang meningkatkan kebutuhan akan perangkat untuk dapat menyatukan beberapa jaringan yang berbeda subnet maupun berbeda jenis tersebut. Maka dari itu ada perangkat yang dinamakan router yang fungsinya menghubungkan antar masing-masing jaringan dan meneruskan data-data yang terkirim menuju jaringan yang dituju. 

  1. Jangka Waktu Pelaksanaan Kegiatan

    Satu setengah jam.

  1. Alat dan Bahan

  1. 4 buah Mikrotik Router Board 750
  2. PC atau  laptop
  3. Software "winbox.exe"
  1. Tahapan dan Langkah Kegiatan

  1. Kita buat terlebih dahulu topologi yang akan kita gunakan dalam routing static dan perencanaan pemberian IPnya seperti pada gambar di bawah ini.

    2. Selanjutnya pasang alat-alat yang diperlukan sesuai dengan topologi di atas.

    3. Akses Mikrotik kita dengan menggunakan aplikasi Winbox melaui wine.


    4. Untuk yang pertama kita akan melakukan konfigurasi pada mikrotik R1, lakukan pengaksesan mikrotik melalui laptop 1. Di winbox, pada tab Neighbor klik pada Mac address mikrotik --> lalu klik "Connect" untuk  mengaksesnya

    5. Agar kita mudah dalam mengenal mikrotik kita jika nantinya terdapat banyak mikrotik yang terdeteksi, maka kita harus memberi identitas pada mikrotik kita dengan cara klik pada System --> Identity.

    6. Beri identitas pada mikrotik anda, contohnya disini Mikrotik-1. Kemudian klik "Apply" dan klik "OK".

    7. Selanjutnya kita setting IPnya dengan cara klik pada IP --> Addresses.

    8. Untuk membuat settingan ip baru, klik pada simbol "+".

    9. Pertama kita setting untuk IP interface ether2 nya, masukkan IP pada kolom "Address" dan masukkan interface mana yang akan digunakan pada kolom "interface". Pengaturan IP ini kita sesuaikan dengan topologi yang telah kita buat, klik Apply dan OK untuk menerapkan konfigurasi.

    10. Atur juga untuk IP pada interface ether4 Mikrotik-1.

    11. Sehingga hasilnya akan seperti di bawah ini.


    12. Selanjutnya kita akan atur routingnya, untuk melakukan konfigurasi routing kita perlu beralih ke menu IP --> Routes

    13. Klik simbol "+" (add) untuk membuat routing baru

    13. Pada posisi ini kita asumsikan bahwa mikrotik 1 terdapat pada posisi paling bawah, sehingga kita hanya perlu melakukan routing ke 0.0.0.0/0 dengan gatewaynya adalah ether2 pada Mikrotik-2 yaitu 10.10.10.2/24

    14. Pada kolom "Dst. Address" isikan network tujuan dari routing, kita atur saja dengan 0.0.0.0/0 agar bisa melakukan routing ke berbagai network. Sedangkan pada gatewaynya kita isi dengan ip dari interface ether2 dari mikrotik-2 yaitu 10.10.10.2. Klik Apply dan OK untuk menerapakan konfigurasi kita.

    15. Jika routing yang anda lakukan terjangkau oleh router, maka akan ada keterangan "reachable" seperti pada gambar di bawah ini.

    16. Selanjutnya kita beralih ke Mikrotik-2, akses mikrotik 2 anda dengan winbox dan berilah identitas pada mikrotik tersebut.

    17. Lalu kita setting IPnya dengan cara klik pada IP --> Addresses.

    18. Untuk membuat settingan ip baru, klik pada simbol "+".

    19. Pertama kita setting untuk IP interface ether2 nya, masukkan IP pada kolom "Address" dan masukkan interface mana yang akan digunakan pada kolom "interface". Pengaturan IP ini kita sesuaikan dengan topologi yang telah kita buat, klik Apply dan OK untuk menerapkan konfigurasi.

    20. Atur untuk IP pada interface ether4 Mikrotik-2 yang nantinya mengarah ke laptop2.

    21. Atur juga untuk IP pada interface ether3 Mikrotik-2 yang nantinya mengarah ke Mikrotik-1.
     

    22. Sehingga hasilnya akan seperti di bawah ini.
     

    23. Selanjutnya kita akan atur routingnya, untuk melakukan konfigurasi routing kita perlu beralih ke menu IP --> Routes

    24. Klik simbol "+" (add) untuk membuat routing baru.

    25. Pada posisi ini kita asumsikan bahwa mikrotik 2 terdapat pada posisi tengah, sehingga kita perlu melakukan routing ke 0.0.0.0/0 dengan gatewaynya adalah ether3 pada Mikrotik-3 yaitu 20.20.20.2/24.
     


    26. Pada kolom "Dst. Address" isikan network tujuan dari routing, kita atur saja dengan 0.0.0.0/0 agar bisa melakukan routing ke berbagai network. Sedangkan pada gatewaynya kita isi dengan ip dari interface ether3 dari mikrotik-3 yaitu 20.20.20.2. Klik Apply dan OK untuk menerapakan konfigurasi kita.

    27. Tambahkan juga routing untuk ke bawah / routing yang kita peruntukkan untuk network laptop1 dengan mengisi "Dst. Addressnya" dengan network dari laptop1 yaitu 192.168.1.0/24 dan pada "Gateway" isikan dengan ip dari interface eth2 Mikrotik-1 yaitu 10.10.10.1. Kemudian Klik Apply dan OK.

    28. Beralihlah ke Mikrotik-3, akses mikrotik 3 anda dengan winbox dan berilah identitas pada mikrotik tersebut.

    29. Selanjutnya kita setting IPnya dengan cara klik pada IP --> Addresses.

    30. Untuk membuat settingan ip baru, klik pada simbol "+".

    31. Pertama kita setting untuk IP interface ether3 nya, masukkan IP pada kolom "Address" dan masukkan interface mana yang akan digunakan pada kolom "interface". Pengaturan IP ini kita sesuaikan dengan topologi yang telah kita buat, klik Apply dan OK untuk menerapkan konfigurasi.

    32. Atur juga untuk IP pada interface ether4 Mikrotik-3 yang mengarah ke laptop3.

    33. Sehingga hasilnya akan seperti di bawah ini.

    34. Selanjutnya kita akan atur routingnya, untuk melakukan konfigurasi routing kita perlu beralih ke menu IP --> Routes

    35. Klik simbol "+" (add) untuk membuat routing baru

    36. Pada posisi ini kita asumsikan bahwa mikrotik 3 terdapat pada posisi paling atas, sehingga kita perlu melakukan routing ke 0.0.0.0/0, routing ke network laptop2 (192.168.2.0/24), network antara Mikrotik-2 dan Mikroti-1 (10.10.10.0/24) dan network laptop1 (192.168.1.0/24) dengan gatewaynya adalah ether3 pada Mikrotik-2 yaitu 20.20.20.1/24 . 

    37. Pada kolom "Dst. Address" isikan network tujuan dari routing, kita atur saja dengan 0.0.0.0/0 agar bisa melakukan routing ke berbagai network. Sedangkan pada gatewaynya kita isi dengan ip dari interface ether3 dari mikrotik-2 yaitu 20.20.20.1 . Klik Apply dan OK untuk menerapakan konfigurasi kita.

    38. Tambahkan routing yang kita peruntukkan untuk network laptop2 dengan mengisi "Dst. Addressnya" dengan network dari laptop2 yaitu 192.168.2.0/24 dan pada "Gateway" isikan dengan ip dari interface eth3 Mikrotik-2 yaitu 20.20.20.1. Kemudian Klik Apply dan OK.

    39. Tambahkan routing yang kita peruntukkan untuk network antara Mikrotik-2 dan Mikrotik-1 dengan mengisi "Dst. Addressnya" dengan networknya yaitu 10.10.10.0/24 dan pada "Gateway" isikan dengan ip dari interface eth3 Mikrotik-2 yaitu 20.20.20.1. Kemudian Klik Apply dan OK.

    40. Tambahkan routing yang kita peruntukkan untuk network laptop1 dengan mengisi "Dst. Addressnya" dengan network dari laptop1 yaitu 192.168.1.0/24 dan pada "Gateway" isikan dengan ip dari interface eth3 Mikrotik-2 yaitu 20.20.20.1. Kemudian Klik Apply dan OK.

    41. Setelah semua konfigurasi routing static sudah kita lakukan, langkah berikutnya adalah mengatur ip dan gateway pada masing-masing laptop sesuai dengan topologi yang telah kita buat.
    Konfigurasi IP pada Laptop1
    Konfigurasi IP pada Laptop2
     
    Konfigurasi IP pada Laptop3

    42. Untuk menguji routing yang telah kita konfigurasi, kita lakukan saja ping dari Laptop 3 ke Laptop1 dan Laptop2. Jika uji ping berhasil, maka konfigurasi routing static anda telah berhasil.
    Uji ping dari Laptop3 ke Laptop1
    Uji ping dari Laptop3 ke Laptop2

  1. Kesimpulan

    Pertama-tama kita 

  2. Referensi




Read More

Friday 16 September 2016

Integrasi FreeNAS NFS dengan PVE Proxmox

Leave a Comment
Assalamulaikum Wr. Wb.
     Pada kesempatan kali ini saya akan share tentang cara menambahkan penyimpanan NFS Freenas ke Proxmox. Penambahan penyimpanan NFS Freenas ke proxmox ini bertujuan agar Proxmox mempunyai penyimpanan terpusat. Nah untuk lebih lengkapnya yuk kita pahami penjelasan berikut.


A. Pengertian

 FreeNAS adalah distro linux yang khusus di gunakan sebagai sistem operasi NAS (Network Attacher Storage) berbasis FreeBSD. biasanya di gunakan untuk keperluan Share storage yaitu sebuah volume/partisi hardisk yang di gunakan bersama-sama oleh beberapa komputer atau server. Semua halnya seperti Proxmox FreeNAS juga akan memakan seluruh hardisk untukproses instalasinya sehingga untuk lebih efektit, sistem FreeNAS di install di sebuah flashdisk atau hardisk dengan ukuran yang kecil kareana FreeNAS memiliki sistem yang tidak terlalu besar

Sebuah sistem pastinya memiliki spesifikasi hardwere yang harus terpenuhi. Untuk kebutuhan sistem FreeNAS adalah

  • Aesitektur sistem 64 bit. Meski FreeNAS tersedia untuk 32-bit dan 64-bit, sebaiknya direkomendasikan menggunakan 64-bit, baik karena pertimbangan memory yang bisa digunakan maupun terkait dengan sistem partisi. Jika menggunakan sistem 23-bit atau memory kurang dari 4 GB direkomendasikan gunakan sistem partisi UFS.
  • RAM. Jika menggunakan ZTS sebaiknya RAM minimal 6 GB. Jika kurang, sangat direkomendasikan menggunakan tipe UFS. Jika menggunakan Active Directory dengan FreeNAS tambahkan 2 GB RAM untuk windbind's internal cache.
  • Share Memory. Jika FreeNAS diinstall tanpa GUI, disable share memory setting untuk video card BIOS.
  • Compact or USB Flash. FreeNAS adalah image sistem yang berjalan. Ini artinya FreeNAS tidak di sarankan diinstall di dalam hardisk karana menyebabkan kapasitas hardisk terbuang. Karena sifat FreeNAS yang akan memakai seluruh kapasitas hardisk.
  • Hardisk. Tidak direkomendasikan menggunakan hardisk SATA. Sebaiknya gunakan hardisk SAS 10.000 atau 15.000 RPM dalam format RAID 10 . Hardisk SATA didesain untuk single user sequential I/O sehingga tidak cocok bila digunakan untuk proses write multi user.
  • Network Interfaces. Secara umun NIC  card yang bisa di support oleh FreeNAS adalah NIC yang terdapat pada FreeBSD Computibility List. Meski demikian banyak user FreeBSD yang merekomendasikan NIC dari Intel dan Chelsio. Gunakan NIC GigE (10 Gbps) untuk kecepatan yang bagus. Jika perlu, bonding beberapa NIC menjadi satu agar mampu menyediakan koneksi yang lebih besar. saat ini FreeNAS belum mendukung : InfiniBand, Fiber Chanel over Ethernet atau wireless interface. 


B. Latar Belakang

     Jika hanya satu server proxmox saja, mungkin penyimpanan di luar server belum terlalu dibutuhkan, akan tetapi bagaiman jika terdapat banyak server proxmox ?. Pastinya akan merlukan penyimpanan yang banyak untuk setiap severnnya. Maka dari itu kita memerlukan sebuah server yang khusus digunakan untuk penyimpanan. Dengan adanya server khusus untuk penyimpanan ini, maka server-sever yang lain akan menggunakan server ini sebagai penyimpanan terpusat sehingga lebih efektif.  


C. Jangka Waktu Kegiatan
     Kegiatan ini memerlukan waktu kurang dari 30 menit.


D. Persiapan Software dan Hardware
  • 1 Komputer Server Proxmox
  • 1 Komputer Server Freenas

E. Maksud dan Tujuan

      Kegiatan ini mempunyai maksud dan tujuan untuk menambahkan penyimpanan yang ada pada proxmox dengan penyimpanan NFS yang sudah dibuat dalam Server Freenas.


F. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

1. Klik pada Datacenter --> beralihlah ke tab Storage --> klik Add --> pilih tipe penyimpanan NFS.


2. Kemudian muncul jendela penambahan penyimpanan NFS

  • Pada ID : masukkan nama penyimpanan NFS pada Freenas yang telah kita buat.
  • Pada Server : masukkan IP Freenas utama kita yaitu “10.10.4.1”.
  • Pada Export : isi dengan alamat direktori dari penyimpanan NFS yang telah kita buat pada Freenas.
  • Pada Content : pilih semua content yang terdapat pada opsi tersebut


3. Klik Add untuk menambahkan penyimpanan.


4. Setelah itu maka penyimpanan NFS Freenas akan ditambahkan pada Datacenter sebagai penyimpanan.


5. Penyimpanan NFS ini akan kita jadikan sebagai penyimpanan terpusat / tercentral untuk efisiensi penyimpanan, sehingga seluruh pve akan memliki satu penyimpanan yaitu penyimpanan NFS yang telah kita buat pada Freenas.


G. Referensi

Sumber : http://ivanposting.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-freenas-dan-kebutuhannya.html


H. Hasil Yang Didapatkan
   
    Hasil dari kegiatan ini adalah kita dapat menambahkan penyimpanan pada proxmox dengan penyimpanan eksternal yaitu penyimpanan NFS yang dibuat pada Freenas

I. Kesimpulan

     Dengan melakukan kegiatan konfigurasi penyimpanan Freenas NFS Share pada Proxmox ini, kita dapat menambahkan penyimpanan Freenas ke Proxmox. Dengan penambahan penyimpanan ini, otomatis promox akan mempunyai penyimpanan terpusat, yaitu pada Freenas


     Sekian dari saya, mohon maaf sebesar-besarnya jika terdapat banyak kesalahan dalam postingan saya ^.^ 

Wassalamualikum Wr. Wb.
Read More