Thursday, 15 September 2016

Konfigurasi Perangkat Jaringan FreeNAS 9.10

Leave a Comment

Konfigurasi Perangkat Jaringan FreeNAS  9.10

  1. Pengertian

    FreeNAS adalah perangkat lunak bebas dan open source penyimpanan (NAS) sistem Network Attached berdasarkan FreeBSD dan sistem OpenZFS berkas. Hal ini berlisensi di bawah Lisensi BSD dan berjalan pada hardware x86-64 komoditas. FreeNAS mendukung Windows, OS X dan Unix klien dan berbagai host virtualisasi seperti XenServer dan VMware menggunakan CIFS tersebut, AFP, NFS, iSCSI, SSH, rsync dan FTP protokol / TFTP. Fitur canggih FreeNAS termasuk full-disk kriptografi dan arsitektur plug-in untuk perangkat lunak pihak ketiga.

  1. Maksud dan Tujuan

  1. Konfigurasi perangkat jaringan pada sistem operasi FreeNAS hingga bisa digunakan untuk diremote melalui Web. 
  1. Latar Belakang

    Kebutuhan akan Server yang mampu mewadahi seluruh data dari server-server lainnya dengan pengiriman data melalui jaringan, sehingga memudahkan administrator dalam memanajemen seluruh file tanpa harus terlalu terfokus pada perangkat-perangkat fisik yang rentan.

  1. Jangka Waktu Pelaksanaan Kegiatan

    Kurang lebih 30 menit.

  1. Alat dan Bahan

  1. Seperangkat Komputer lengkap yang sudah terinstall sistem operasi FreeNAS.
  1. Tahapan dan Langkah Kegiatan

  1. Pengaturan Dasar

    1. Pertama-tama kita booting FreeNAS dari GRUB Loader.
    2. Kemudian pilih Normal Bootup.
    3. Setelah itu akan ada proses booting sebentar.
    4. Lalu masuk ke tampilan awal, memilih tindakan apa yang ingin dilakukan. Ada 14 opsi yang bisa dilakukan.
    5. Setelah itu kita pilih 1 untuk konfigurasi perangkat jaringan. 
    6. Lalu akan ada opsi lainnya untuk memilih interface atau perangkat mana yang akan dikonfigurasi. Biasanya hal ini berdasarkan jumlah dari perangkat jaringan yang dimiliki oleh masing-masing komputer. Jika ada lebih dari dua sesuaikan perangkat mana yang akan dipilih. Kalau untuk contoh ini milik saya hanya memiliki satu perangkat, jadi langsung pilih satu.  
    7. Selanjutnya akan ada pertanyaan untuk mereset konfigurasi atau tidak. Pilih tidak dengan memasukkan n lalu tekan enter.  Fungsi reset ini hampir seperti merestart service jaringan.
    8. Kemudian pertanyaan untuk mengkonfigurasi dengan DHCP atau tidak. Pilih tidak dengan menekan n lalu tekan enter. Jika mengonfigurasinya dengan DHCP, pilih ya. Namun karena saya akan praktik konfigurasi statik, maka saya tidak. 
    9. Lalu pertanyaan untuk konfigurasi IPv4 masukkan y untuk ya.   
    10. Kemudian kita diminta memberi nama untuk interface yang akan kita seting. Milik saya, saya beri nama eth0.
    11. Setelah itu memasukkan IP Address yang akan dipakai untuk perangkat tersebut. Formatnya seperti biasa, tapi kita juga langsung memasukkan prefik dibelakangnya agar tak perlu memasukkan subnet mask. Tapi untuk milik saya ini cukup IP Address saja.
    12. Lalu baru setelah itu memasukkan Subnet Mask dari IP tadi. 
    13. Kemudian selesai pengaturan IPv4, lalu ada pertanyaan apakah akan mengonfigurasi IPv6 atau tidak. Kalau saya pilih tidak karena tidak akan mengonfigurasi IPv6, di sisi lain juga berlum diperlukan.
    14. a   Setelah itu akan selesai konfigurasi. Maka kembali ke menu awal tadi tampilannya.
    15. Setelah itu kita bisa langsung mencoba dengan meremote FreeNAS tersebut melalui perangkat yang jaringannya tersambung dengan FreeNAS dengan menggunakan Web Browser dan langsung menuju IP dari FreeNAS tersebut.
  1. Hasil yang didapatkan

Pada konfigurasi tidak terjadi kendala apapun baik dalam bentuk pemahaman maupun praktik. Meski begitu dalam konfigurasi tadi masihlah pengaturan paling dasar tanpa pengaturan-pengaturan tambahan lainnya. Tentu saja jika kita ingin menggunakan fitur-fitur lainnya maka kita perlu memahami pengaturan lainnya.
  1. Kesimpulan

    Pengaturan perangkat jaringan pada FreeNAS ini cukup mudah jika dipraktikan karena pengaturannya diatur sedemikian rupa meskipun dalam bentuk CLI masih dapat dengan mudah dpilih, yakni dengan opsi-opsi. Sehingga kita tidak perlu repot-repot mengetikkan perintah satu-persatu. Meski begitu kita masih tetap bisa mengaturnya normal seperti pada linux-linux lainnya yakni dengan masuk ke mode "shell".

  2. Referensi



If You Enjoyed This, Take 5 Seconds To Share It

0 comments:

Post a Comment