Friday 26 August 2016

Konfigurasi Hot Standby Routing Protocol pada Cisco Packet Tracer (Training CCNA Nixtrain hari ke-5)

Leave a Comment

I. Pengertian

HSRP (Hot Standby Routing Protocol) merupakan redudansi yang dikembangkan oleh perangkat cisco yang berfungsi dalam membuat toleransi default gateway. Protokol ini kemudian digunakan dalam membuat cadangan Rute dalam suatu jaringan, sehingga apabila terjadi kerusakan dalam salah satu hop, maka masih ada Rute lain yang dapat digunakan.

II. Tujuan dan Manfaat

1. Mampu konfigurasi HSRP (Hot Standby Routing Protocol) hingga dapat dites pada jaringan
2. Mampu membuat rute cadangan dengan dasar praktik HSRP pada suatu jaringan dan mengerti algoritmanya.

III. Latar Belakang

Dalam membangun suatu jaringan, terkadang kita memiliki suatu resiko yang sulit untuk dihindari. Ketika sudah membangun suatu jaringan yang sudah beroperasi secara penuh dan harus selalu tersambung, kadang faktor yang paling sulit dihindari adalah faktor alam. Faktor alam kadang membuat topologi yang sudah kita buat dengan waktu yang cukup lama dan dengan resource yang cukup banyak rusak dan menimbulkan kerugian saat terjadi down time. Untuk mengatasi itu maka dibuatlah protocol yang berfungsi untuk membuat  jaringan ketika terjadi kerusakan pada bagian-bagian tertentu. Untuk HSRP sendiri lebih berfokus pada route cadangan pada jaringan agar ketika salah satu rute rusak, bisa melewati rute lainnya.

IV. Alat dan Bahan

1. Dalam Virtual, 
  • Switch
  •  set PC Client 
2. Fisik
  • PC atau laptop yang sudah terinstall Cisco Packet Tracer

V. Standar Operasional Prosedur

1. Berdo’a sebelum melakukan pekerjaan.
2. Memakai pakaian kerja.
3. Melakukan pekerjaan sesuai rencana.
4. Tidak mengubah fokus ketika sedang bekerja.
5. Melakukan pekerjaan hingga selesai.
6. Berdo’a selesai melakukan pekerjaan.

VI. Tahap Pelaksanaan

1. Topologi Jaringan

2. Langkah Kerja

1. Pertama-tama kita  langsung masuk ke pengaturan pada Router, masukkan pengaturan seperti gambar di bawah ini. Router0 ini akan dibuat sebagai Router utama dengan prioritas tertinggi di antara Router-Router lainnya. Lalu pengaturan untuk Router1 yang nantinya akan dipakai sebagai Router Standby.

Konfigurasi untuk Router0 :

#Masuk ke mode Global
enable
conf term
#Setelah itu konfigurasi interface gig0/0 dan HSRP dari arah jaringan 192.168.1.0/24
int gig0/0
ip add 192.168.1.2 255.255.255.0
duplex auto
speed auto
standby version 2
standby 1 ip 192.168.1.1
standby 1 priority 120
standby 1 preempt
no shut
#Kemudian konfigurasi interface gig0/1 dan HSRP dari arah jaringan 192.168.2.0/24
int gig0/1
ip add 192.168.2.2 255.255.255.0
duplex auto
speed auto
standby version 2
standby 1 ip 192.168.2.1
standby 1 priority 120
standby 1 preempt
no shut


Konfigurasi untuk Router1 :

#Masuk ke mode Global
enable
conf term
#Setelah itu konfigurasi interface gig0/0 dan HSRP dari arah jaringan 192.168.1.0/24
int gig0/0
ip add 192.168.1.3 255.255.255.0
duplex auto
speed auto
standby version 2
standby 1 ip 192.168.1.1
standby 1 priority 100
standby 1 preempt
no shut
#Kemudian konfigurasi interface gig0/1 dan HSRP dari arah jaringan 192.168.2.0/24
int gig0/1
ip add 192.168.2.3 255.255.255.0
duplex auto
speed auto
standby version 2
standby 1 ip 192.168.2.1
standby 1 priority 100
standby 1 preempt
no shut

Keterangan :
standby 1 ip 192.168.1.1   mengatur standby dengan grup 1 dengan menggunakan ip router virtual 192.168.1.1
duplex auto                            mengatur pengaturan mode duplex
speed auto                              mengatur pengaturan kecepatan interface 
standby version 2                   mengatur pengaturan versi standby
standby 1 priority 100            mengatur pengaturan prioritas standby
standby 1 preempt                  mengaktifkan fungsi agar Router active default kembali aktif saat menyala tanpa reboot semua Router.
2. Karena tadi kita sudah konfigurasi HSRP pada kedua Router, kemudian saya tinggal mencoba koneksi dengan melakukan tracert menuju Client dengan ip 192.168.2.100. Pada saat Primary Router interface fa0/0 nya masih aktif, maka seharusnya Hop yang akan terdeteksi pada Tracert ini seharusnya ip dari Primary Router tersebut.

3. Lalu untuk status Standby bisa dilihat dengan perintah show standby pada mode privilege. Saat Primary Router interface-nya masih dalam kondisi up, maka output akan seperti ini. Pada bagian Active Router dan Standby Router. Pasti Active Router merupakan ip interface dari Primary Router dan Standby Router-nya ip dari interface Secondari Router.

3. Pengujian

1. Untuk pengujiannya kita bisa mencoba dengan mematikan interface pada Primary Router, sehingga topologinya menjadi seperti ini. Hop merah berarti down. 


2. Kita cek lagi Status Standby dengan perintah show standby pada masing-masing router. Maka pada bagian Active Router dan Standby Router tadi akan berubah menjadi seperti ini. Ip Secondary Router akan berubah menjadi active router dan standby router akan berubah menjadi unknow (jika tidak ada router standby dengan prioritas lebih rendah) atau ip router standby yang prioritasnya lebih rendah.


3. Kita bisa mengecek juga hopnya menggunakan fitur tracert pada PC Client untuk tracert menuju Server seperti yang tadi. Maka hopnya akan berubah menjadi ip dari interface secondary router.



VII. Hasil dan Kesimpulan

Dengan ini berhasil konfigurasi HSRP guna membuat rute cadangan ketika terjadi down di hop-hop tertentu. Untuk pengaturan ini sudah terkonfigurasi baik dari arah jaringan 192.168.1.0/24 maupun dari jaringan 192.168.2.0/24.

VIII. Referensi

  1. CCNA Routing and Switching Practice and Study Guide: Exercises, Activities, and Scenarios to Preparefor the ICND2 (200-101) Certification Exam by Allan Johnson
  2. http://www.packettracernetwork.com/tutorials/hsrp-configuration-new.html
  3. http://www.enterprisenetworkingplanet.com/netsysm/article.php/1438251/StepbyStep-With-Ciscos-Hot-Standby-Router-Protocol.htm
If You Enjoyed This, Take 5 Seconds To Share It

0 comments:

Post a Comment