Pengertian
Pengertian
Point-to-Point Protocol over Ethernet (PPPoE) adalah protokol jaringan untuk mengenkapsulasi Point-to-Point Protocol (PPP) frame dalam frame Ethernet. Hal ini digunakan terutama dengan layanan DSL di mana pengguna individu terhubung ke modem DSL over Ethernet dan di dataran jaringan Ethernet Metro. Ini dikembangkan oleh UUNET, Redback Networks dan RouterWare (sekarang Wind River Systems) dan tersedia sebagai informasi RFC 2516.
Tujuan dan Manfaat
- Mengoneksikan Router Debian 8.5 Server dengan koneksi PPPoE menggunakan aplikasi pppoeconf.
- Memasukkan pengaturan PPPoE Client pada Debian 8.5 Server.
Latar Belakang
-
PPPoE adalah satu cabang dari
protokol point to point atau biasa disebut PPP (Point-to-Point
Protocol), bedanya kalau PPPoE ini memang dikhususkan untuk koneksi
melalui jalur Ethernet. Untuk alasan penggunaan PPPoE ini dikarena
PPPoE memiliki saluran data yang lebih aman, tidak mudah terganggu,
akses data yang lebih cepat dari protokol lain, dan juga hasilnya
yang memungkinkan kita untuk menggunakan IP Publik pada Router
Alat dan Bahan
- Kabel yang sudah tersambung dengan PPPoE Server.
- PC yang sudah diinstall Debian 8.5
Standar Operasional Prosedur
- Berdo’a sebelum melakukan pekerjaan.
- Memakai pakaian kerja.
- Melakukan pekerjaan sesuai rencana.
- Tidak mengubah fokus ketika sedang bekerja.
- Melakukan pekerjaan hingga selesai.
- Berdo’a selesai melakukan pekerjaan.
Tahap Pelaksanaan
Pengaturan Dasar
- Pertama-tama kita tancapkan kabel dari PPPoE Server pada Interface PC Debian yang ingin dikoneksikan ke PPPoE Server, pastika kabel tertancap dengan benar.
- Kemudian kita install aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan untuk koneksi PPPoE, jangan lupa masuk user mode root (privilege). Yakni aplikasi pppoeconf, ppp, dan pppoe. Untuk instalasi cukup install pppoeconf saja, karena semua package lainnya akan secara otomatis ikut meminta untuk diinstall. Syntaxnya nya sebagai berikut :#apt-get install pppoeconf
Langkah Kerja
- Untuk langkah-langkahnya kita
langsung masuk ke Debian yang akan dikoneksikan ke PPPoE (untuk hal
ini bisa langsung dari PC-nya atau melalui remote SSH Server),
kemudian kita ketikkan syntax seperti ini (melalui root):
#pppoeconf
- Setelah itu akan terbuka window baru pppoeconf yang mana merupakan proses scanning seluruh perangkat jaringan untuk memastikan perangkat manakan yang tersambung dengan PPPoE Server.
- Setelah proses selesai, maka seharusnya program sudah menemukan perangkat yang tepat dan kemudian akan ada konfirmasi untuk modifikasi file /etc/ppp/peers/dsl-provider yang mana merupakan pengaturan pppoe iitu sendiri. Pilih Yes.
- Kemudian setelah itu masuk ke window selanjutnya adalah konfirmasi untuk mengecek file konfigurasi. Pilih Yes.
- Selanjutnya kita akan diminta memasukkan Username dari PPPoE. Huruf besar kecil tidak mempengaruhi. Lalu tekan enter.
- Setelah itu kita juga akan diminta memasukka password dari username PPPoE yang kita masukkan tadi. Untuk passwordnya akan ditampilkan dengan text asli (atau tidak diubah menjadi tanda bintang) jadi hati-hati.
- Kemudian setelah itu kita akan ditanyai apakah akan menggunakan peer DNS. Yang dimaksud peer DNS adalah DNS yang disediakan oleh PPPoE Server. Jadi Client PPPoE akan mengikuti pengaturan DNS tersebut yang kemudian ditambahkan pada file /etc/resolv.conf. Kita pilih Yes.
- Kemudian pengaturan MMS. Kita pilih No.
- Setelah itu window selesai konfigurasi, akan ada pertanyaan apakah akan men-start koneksi PPPoE atau tidak. Pilih Yes agar sekalian dijalankan.
- Kemudian terakhir adalah window untuk petunjuk cara menyalakan (connect) PPPoE dengan ”pon dsl-provider” dan juga cara mematikan (disconnect) ”poff dsl-provider”. Pilih Yes juga untuk langsung menyalakan koneksi.
- Lalu window paling akhir adalah jika koneksi berhasil maka akan muncul judulnya CONNECTION INITIATED, ditambah pemberitahuan bahwa koneksi telah terbuat dan juga cara mengecek koneksi dengan perintah plog dan perintah ifconfig ppp0 untuk mengecek status interface.
- Lalu selesai.
- Setelah itu kita dapat langsung menguji koneksi dengan melakukan ping menuju 8.8.8.8 dan juga google.com. Jika sudah terkoneksi dengan benar, dan juga Server PPPoE sudah membagikan akses internet dan DNS, maka seharusnya bisa diping. Dapat dilihat pada tampilan interface juga sudah ada.
Hasil dan Kesimpulan
Dengan ini berhasil
konfigurasi PPPoE Client pada Debian 8.5 Server dengan menggunakan
aplikasi dari basic PPP package, yakni pppoeconf, ppp, pppoe. Dalam
penerapannya kita cukup melakukan dial saja karena cuma berperan
sebagai Client lalu memasukkan Username dan juga Passwiord dari PPPoE
Server. Lalu jika kita ingin membagikan koneksi internet dari Router ke Client, kita bisa menggunakan iptables.
Referensi
- http://a114513-2009-04853.blogspot.co.id/2011/11/pengertian-tentang-pppoe-point-to-point.html
- https://wiki.debian.org/PPPoE
- https://www.debian-tutorials.com/install-and-configure-pppoe-server-on-debian-squeeze#more-1126
0 comments:
Post a Comment