Wednesday 3 August 2016

Simulasi Konfigurasi Hot Standby Routing Protocol pada Cisco Packet Tracer

Leave a Comment

I. Pengertian

HSRP (Hot Standby Routing Protocol) merupakan redudansi yang dikembangkan oleh perangkat cisco yang berfungsi dalam membuat toleransi default gateway. Protokol ini kemudian digunakan dalam membuat cadangan Rute dalam suatu jaringan, sehingga apabila terjadi kerusakan dalam salah satu hop, maka masih ada Rute lain yang dapat digunakan.

II. Tujuan dan Manfaat

1. Mampu konfigurasi HSRP (Hot Standby Routing Protocol) hingga dapat dites pada jaringan
2. Mampu membuat rute cadangan dengan dasar praktik HSRP pada suatu jaringan dan mengerti algoritmanya.

III. Latar Belakang

Dalam membangun suatu jaringan, terkadang kita memiliki suatu resiko yang sulit untuk dihindari. Ketika sudah membangun suatu jaringan yang sudah beroperasi secara penuh dan harus selalu tersambung, kadang faktor yang paling sulit dihindari adalah faktor alam. Faktor alam kadang membuat topologi yang sudah kita buat dengan waktu yang cukup lama dan dengan resource yang cukup banyak rusak dan menimbulkan kerugian saat terjadi down time. Untuk mengatasi itu maka dibuatlah protocol yang berfungsi untuk membuat  jaringan ketika terjadi kerusakan pada bagian-bagian tertentu. Untuk HSRP sendiri lebih berfokus pada route cadangan pada jaringan agar ketika salah satu rute rusak, bisa melewati rute lainnya.

IV. Alat dan Bahan

1. Dalam Virtual, 
  • Switch
  • 3 set PC Client dan 1 PC Server 
  • 3 Router
2. Fisik
  • PC atau laptop yang sudah terinstall Cisco Packet Tracer

V. Standar Operasional Prosedur

1. Berdo’a sebelum melakukan pekerjaan.
2. Memakai pakaian kerja.
3. Melakukan pekerjaan sesuai rencana.
4. Tidak mengubah fokus ketika sedang bekerja.
5. Melakukan pekerjaan hingga selesai.
6. Berdo’a selesai melakukan pekerjaan.

VI. Tahap Pelaksanaan

1. Topologi Jaringan


2. Langkah Kerja

1. Pertama-tama kita  langsung masuk ke pengaturan pada Primary Router, masukkan pengaturan seperti gambar di bawah ini. Router ini akan dibuat sebagai Router utama dengan prioritas tertinggi di antara Router-Router lainnya.        
      

Keterangan :                   
ena
conf term
interface FastEthernet0/0
standby 1 ip 192.168.1.254      mengatur standby dengan grup 1 dengan menggunakan ip router virtual 192.168.1.254
duplex auto                                    mengatur pengaturan mode duplex
speed auto                                     mengatur pengaturan kecepatan interface 
standby version 2                         mengatur pengaturan versi standby
standby 1 priority 100                  mengatur pengaturan prioritas standby
standby 1 preempt                      mengaktifkan fungsi agar Router active dengan prioritas yang lebih rendah menjadi tidak active.
standby 1 track se3/0                    mengatur prioritas track dari standby menjadi se3/0

2. Setelah itu masuk ke pengaturan pada Secondary Router. Pengaturannya hampir sama dengan pengaturan pada Primary Router. 

3. Untuk pengaturan Routing-nya sesuaikan dengan kebutuhan jaringannya. Berikut ini kalau milik saya. Karena saya ingin bisa melewati dua jaringan, maka Router yang digunakan untuk perantara jaringan keduannya saya beri pengaturan Routing OSPF. Untuk pengaturannya bisa dilihat pada gambar di bawah ini. 



4. Karena tadi kita sudah konfigurasi HSRP pada kedua Router, kemudian saya tinggal mencoba koneksi dengan melakukan tracert menuju server pada jaringan 202.202.202.0 dengan ip 202.202.202.2. Pada saat Primary Router interface fa0/0 nya masih aktif, maka seharusnya Hop yang akan terdeteksi pada Tracert ini seharusnya ip dari Primary Router tersebut.

5. Lalu untuk status Standby bisa dilihat dengan perintah show standby pada mode privilege. Saat Primary Router interface-nya masih dalam kondisi up, maka output akan seperti ini. Pada bagian Active Router dan Standby Router. Pasti Active Router merupakan ip interface dari Primary Router dan Standby Router-nya ip dari interface Secondari Router.

3. Pengujian

1. Untuk pengujiannya kita bisa mencoba dengan mematikan interface pada Primary Router, sehingga topologinya menjadi seperti ini. Hop merah berarti down. 

2. Kita cek lagi Status Standby dengan perintah show standby pada masing-masing router. Maka pada bagian Active Router dan Standby Router tadi akan berubah menjadi seperti ini. Ip Secondary Router akan berubah menjadi active router dan standby router akan berubah menjadi unknow (jika tidak ada router standby dengan prioritas lebih rendah) atau ip router standby yang prioritasnya lebih rendah.

3. Kita bisa mengecek juga hopnya menggunakan fitur tracert pada PC Client untuk tracert menuju Server seperti yang tadi. Maka hopnya akan berubah menjadi ip dari interface secondary router.


VII. Hasil dan Kesimpulan

Dengan ini berhasil konfigurasi HSRP guna membuat rute cadangan ketika terjadi down di hop-hop tertentu. Namun untuk pengaturan ini, hanya untuk pengaturan rute cadangan satu arah, karena tadi Cuma menseting untuk satu interface dari arah client. Jika ingin menambah tinggal membuat pengaturan lagi dengan ip menyesuaikan lalu grup standby yang berbeda lalu dengan interface menyesuaikan daerah asal yang ingin diberi HSRP. Untuk rute yang digunakan Client pada saat pengaturan HSRP tadi dapat melihat gambar di bawah ini.

Namun jika memang ingin menambahkan pengaturan untuk arah yang berbeda (dari server) kita tidak bisa menggunakan Router saat menggabungkan dua hop router karena nanti tidak bisa satu jaringan. Topologinya harus berbeda dari yang diatas, Central Router harus diganti Switch agar bisa satu jaringan.

VIII. Referensi

  1. CCNA Routing and Switching Practice and Study Guide: Exercises, Activities, and Scenarios to Preparefor the ICND2 (200-101) Certification Exam by Allan Johnson
  2. http://www.packettracernetwork.com/tutorials/hsrp-configuration-new.html
  3. http://www.enterprisenetworkingplanet.com/netsysm/article.php/1438251/StepbyStep-With-Ciscos-Hot-Standby-Router-Protocol.htm

If You Enjoyed This, Take 5 Seconds To Share It

0 comments:

Post a Comment