Monday 18 July 2016

Simulasi Konfigurasi Dasar Router Cisco melalui CLI pada Cisco Packet Tracer

Leave a Comment

Pengertian

Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai Routing. Proses routing terjadi pada layer 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari tumpukan protokol (stack protocol) tujuh-lapis OSI.

Latar Belakang

Dalam belakangan ini, semakin dunia maju dengan pembangunan jaringannya. Maka akan semakin banyak pula jaringan yang terbuat, maka dari itu diperlukan suatu perangkat yang mana bisa membuat jalan antara masing-masing jaringan bisa saling terhubung. Lalu munculah Router yang mana mampu mengatasi permasalahan tersebut sehingga terjalin jaringan-jaringan yang terintegrasi dan saling terhubung antar satu sama lain.

Tujuan dan Manfaat

  1. Mampu mengkonfigurasi pengaturan dasar pada Router dan penerapannya.
  2. Mengenal seluk-beluk Router Cisco.

Tahap Pelaksanaan

1. Pertama-tama untuk contoh saya akan menggunakan topologi seperti ini. Yang mana nanti kita akan mengkonfigurasi Router dari laptop yang sudah saya sambungkan melalui kabel Console (pada Port Serial2).
2. Tampilan konfigurasinya akan seperti ini. Untuk yang ini pengaturan properti dari router dan security.
list dari syntax yang penting di atas adalah sebagai berikut:    
Router>enable                                          untuk masuk mode privillege.
Router#config terminal                            untuk masuk ke global configuration mode.
Router(config)#hostname Router1          untuk mengubah hostname router.
Router1(config)#security password min-length 6            untuk mengatur agar minimum semua password yang dipakai untuk router menjadi 6 karakter.
Router1(config)#enable secret luckhy007                        mengaktifkan password untuk masuk privillege mode dan mengatur passwordnya (luckhy007).
Router1(config)#line console 0                      masuk ke pengaturan console (hak akses saat konfigurasi lewat console).
Router1(config-line)#password luckhy          mengatur password akses console.
Router1(config-line)#exec-timeout 5 0          mengatur agar keluar sendiri jika tidak ada aktifitas di console selama 5 menit 0 detik.
Router1(config-line)#login                             mengatur pengaturan tadi agar berefek pada saat seseoramg login.
Router1(config-line)#exit                               kembali ke mode global configuration.
Router1(config)#line vty 0 4                          masuk ke pengaturan vty (hak akses saat konfigurasi lewat vty atau virtual teletype seperti ssh dan telnet).
Router1(config-line)#password luckhy          mengatur password vty
Router1(config-line)#exec-timeout 5 0          mengatur timeout tanpa aktifitas menjadi 5 menit 0 detik.
Router1(config-line)#login                             mengatur agar pengaturan tadi diaplikasikan saat user lain login.
Router1(config-line)#exit                               kembali ke mode global configuration
Router1(config)#service password-encryption                untuk menyalakan enkripsi dari password.
Router1(config)#banner motd #Ini merupakan Router 1 pada jaringan Lucky. Dilarang untuk mengubah konfigurasi tanpa izin#                  membuat pesan yang akan ditampilkan saat ada orang lain yang login pada router
Router1(config)#
             
3. Selanjutnya pengaturan perangkat jaringan dari Router. Untuk yang saya contohkan dibawah ini saya mengatur ip address dan netmask dari interface fast ethernet 0/0 dari router. Lalu menyalakannya.
Berikut syntax yang perlu diperhatikan. Dari mode global configuration, kita masuk ke mode interface.
Router1(config)#int fa0/0                        masuk ke mode interface fast ethernet0/0 (syntax dapat ditulis lengkap seperti interface fastEthernet 0/0)
Router1(config-if)#description Connection to Router2            mensetting agar pengaturan pada interface fa0/0 Router1 saat koneksi dapat dideskripsikan ke Router2
Router1(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0             mengatur ip address dari interface menjadi 192.168.1.1 dan subnet masknya menjadi 255.255.255.0
Router1(config-if)#no shutdown            mengubah state dari interface router menjadi up (menyalakan)
Router1(config-if)#exit            kembali ke mode privillege
4. Untuk terakhir adalah pengaturan jam dari Router dan menyimpan pengaturan dari Router yang sudah kita setting tadi. Karena dalam Router Cisco, apabila kita tidak menyimpan pengaturan yang sudah kita buat tadi, maka pengaturan tersebut akan dikembalikan seperti semula ketika daya Router dimatikan (shutdown ataupun restart).
Syntax yang perlu diperhatikan adalah:
Router1#clock set 11:26:50 19 July 2016            mengubah pengaturan waktu menjadi 11:26:50 dengan format JJ:MM:DD dan tanggal menjadi 19 Juli 2016 (masukkan dengan bahasa inggris).
Router1#copy running-configuration startup-configuration             mengkopi pengaturan yang sedang berjalan menjadi pengaturan yang akan dijalankan ketika startup. Opsi ini dapat ditulis seperti secreenshot juga. Lalu untuk perintah ini juga dapat digantikan dengan perintah write.          
Lalu setelah disimpan akan seperti ini.
5. Apabila kita keluar akan terlihat banner seperti ini saat kita masuk lagi dan juga akan diminta memasukkan password. Lalu untuk mengecek pengaturan yang sudah kita buat kita dapat menggunakan syntax
show-running configuration
Pada mode privillege.

Gunakan spasi untuk melihat perhalaman, gunakan enter untuk lihat perbaris gunakan q, arah bawah atau escape untuk keluar dari view.
6. Yang tadi untuk melihat pengaturan secara keseluruhan. Jika hanya untuk melihat perngaturan ip pada interface kita bisa menggunakan syntax
show ip interface brief
Untuk yang disini ketika pengaturan dari interface yang satunya belum saya setting.
Lalu yang ini ketika sudah saya setting interface lainnya.
Kita cukup melakukan pengaturan ip yang sama satu subnet pada interface Router2 yang terkoneksi dengan interface Router1. Untuk pengujian kita bisa langsung ping ketika masih meremote Router1 (pingnya dari Router1) ke Router2. Berikut ini ketika perangkat jaringa pada Router2 masih belum saya beri ip dan interfaces Router1 yang menyambung Router2 masih state down.
Kemudian ketika semuanya sudah benar maka ketika tersambung hasilnya akan seperti ini.

Hasil dan Kesimpulan

Router dapat dikonfigurasi dan pengaturannya dapat diterapkan dalam setting jaringan. Baik ketika meremote, mengoneksikan dan lain sebagainya. Untuk pengaturan dasar, router hanya bisa terkoneksi dengan perangkat atau jaringan yang langsung terhubung dengannya saja. Jadi jika ingin Routing masih perlu tambahan pengaturan.

Referensi

Apabila ada pertanyaan silakan komen dibawah.
If You Enjoyed This, Take 5 Seconds To Share It

0 comments:

Post a Comment